TEMPO.CO, Jakarta - Ali Azhar Akbar, penulis buku berjudul Lumpur Lapindo File: Konspirasi SBY-Bakrie yang diduga hilang, belum juga diketahui keberadaannya hingga saat ini. Pengacara Ali, M. Taufik Budiman, mengaku melakukan komunikasi terakhir dengan kliennya Kamis pekan lalu. "Kami sempat berkomunikasi via telepon pada Kamis sore," kata dia di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin, 25 Juni 2012.
Menurut Taufik, saat itu komunikasi dilakukan untuk membahas permohonan uji materi yang diajukan kliennya terhadap UU No. 4 Tahun 2012 (UU APBN-P 2012) Pasal 18 tentang penggunaan keuangan negara untuk membiayai kasus lumpur Lapindo. "Komunikasi ini kami lakukan dalam konteks penanganan perkara," ujarnya. "Soalnya penyempurnaan materi gugatan paling telat akhir minggu ini."
Taufik menuturkan tak ada hal yang aneh saat komunikasi itu berlangsung. Tapi, Ali Azhar sempat mengaku adanya beberapa telepon dan pesan pendek dari nomor tak dikenal kepadanya yang berisi ancaman atau teror. "Saat itu kami memang berpikir bahwa hal itu wajar saja sebagai bentuk kebebasan ekspresi," ucap Taufik. "Sampai saat itu belum ada ancaman yang serius."
Kabar mengejutkan kemudian datang ketika Ali tidak hadir dalam diskusi buku Konspirasi SBY-Bakrie di Aula Barat Institut Teknologi Bandung Jumat pekan lalu. Ia pun hilang kontak hingga saat ini. "Sampai tadi (Senin sore) pukul 14.30 WIB saya coba hubungi nomor teleponnya tapi belum bisa tersambung," kata Taufik. Pihak keluarga Ali Azhar pun belum bisa dihubungi.
Meski tak tahu alasan hilangnya Ali, Taufik berharap kliennya tetap berada pada keadaan yang aman. Ia meminta aparat kepolisian segera mengambil tindakan hukum atas dugaan hilangnya Ali Azhar. "Untuk memberikan perlindungan hukum supaya segera bisa ada komunikasi dengan Pak Ali," ujar dia.
Baca Juga:
PRIHANDOKO
Berita terkait
Kuasa Hukum Belum Pastikan Penulis Buku Lapindo Hilang
Terakhir Dikontak, Penulis Buku Lapindo Mengaku di Jakarta
Penulis Buku Lapindo Bisa Dikontak Dua Hari Lalu
Hilangnya Penulis Buku Lapindo Jadi Urusan Polisi