TEMPO.CO , Dili: DILI -- Penggalian kuburan massal di lokasi kantor Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao di Ibu Kota Dili dihentikan sementara. Hingga kemarin, sudah ditemukan 52 kerangka jasad.
Penghentian penggalian tersebut mendorong pembongkaran monumen yang didirikan pemerintah Portugis juga ditangguhkan. Hal itu dilakukan sambil menunggu dokter ahli antropologi untuk melakukan tes DNA.
Baca Juga:
“Untuk sementara, penggalian kami hentikan dulu. Pasalnya, semakin hari semakin banyak jasad yang ditemukan. Jadi, kami tunggu teman-teman ahli antropologi datang dari Australia, baru kami melanjutkan penggalian,” ujar Komandan Polisi Investigasi Kriminal Calistro Gonzaga kepada Tempo di tempat kerjanya, di Dili, kemarin.
Komandan Gonzaga mengatakan di lokasi penggalian sudah dipasangi tali dilarang melintas, sambil menunggu proses tes DNA.
Dia menambahkan, bila tes DNA sudah selesai, barulah kemudian dilakukan pembongkaran monumen, karena ada kemungkinan masih banyak jasad yang terkubur. Doktor atau pakar antropologi dari Australia sudah dihubungi dan mungkin akan tiba bulan depan.
Secara terpisah, Presiden Partai Demokrat Fernando La Sama de Araujo kembali mencalonkan Xanana Gusmao menjadi perdana menteri senior untuk periode 2012-2017.
Dia mengatakan, jika Partai Demokrat menang dalam pemilihan umum parlemen, figur Demokrat akan maju sebagai perdana menteri eksekutif dan Xanana sebagai perdana menteri senior. “Jika kami menang, akan tetap memanggil Xanana sebagai perdana menteri senior, dan dia akan terus memimpin,” ujar La Sama kemarin.
Hal senada disampaikan mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta. Dia tetap menginginkan Xanana memimpin pemerintahan baru. Itu karena latar belakang Xanana sebagai komandan pejuang kemerdekaan, dan rakyat terus mempercayai kepemimpinan itu.
Dari 21 partai politik, sekitar 14 diperkirakan tetap menginginkan Xanana memimpin. Di antaranya, Partai Demokrat, Partai Pembangunan Nasional, Partai Timor Demokratik, Partai Frenti Mudansa, Partai Khunto, Partai Dezenvolvimentu Popular, Partai Sosial Timor, Partai Demokrat Kristen, Partai Demokrat Liberal, Partai Monarki, Partai UNDERTIM, dan Partai Koligasi PLPA/PDRT.
Partai Fretilin pimpinan Fransisco Guterres alias Lu-Olo menyeru pemimpin Timor Leste agar kembali bersatu membangun Timor Leste. Sekretaris Umum Partai Fretilin Mari Alkatiri meminta para sekawan pemimpin 1975 legawa. “Saatnya kita, pemimpin 1975, memberikan kekuasaan kepada pemimpin baru,” kata Alkatiri dalam orasinya di distrik Baucau. Mayoritas rakyat memang masih menginginkan Xanana. Tapi, menurut Alkatiri, Xanana sudah semakin tua.
JOSE SARITO AMARAL (DILI)
Berita lain:
Mohamed Mursi Jadi Presiden Mesir
Cegah Depresi, Cina Tawarkan Sup Plasenta
Bendera Jadi Target Latihan Perang, Korut Marah
Kisah di Balik Izin Atlet Olimpiade Wanita Saudi
Gedung Pencakar Langit Ini Terbagus di Dunia