TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Asep Iwan Iriawan, mengatakan pihaknya hari ini, 27 Juni 2012, akan mulai mengumpulkan saweran untuk biaya pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Kami sebagai anak bangsa merasa perlu mendukung dan merestui pembangunan kembali gedung KPK walaupun hanya lewat uang Rp 2.000,” kata Asep saat dihubungi.
Menurut Asep, saweran itu tidak mematok target tertentu. “Berapa pun yang terkumpul, walaupun cuma Rp 20 ribu, akan kami kirimkan ke KPK,” katanya.
Sebelum acara seremonial dilaksanakan, cukup banyak masyarakat kampus yang ikut menyumbang. Penyumbang berasal dari mahasiswa, dosen, bahkan petugas kebersihan. “Sudah ada ratusan orang, padahal acara belum dimulai. Sekarang jadinya harus saya simpan dulu di map merah,” ujar Asep.
Setelah uang terkumpul, rencananya uang itu akan ditransfer ke rekening Indonesian Corruption Watch (ICW) sampai pembangunan gedung KPK selesai dilaksanakan. “Jadi siapa yang merasa antikorupsi, ayo menyumbang,” katanya.
Setelah acara seremonial, di setiap kelas yang diampu oleh Asep akan diedarkan kotak sumbangan. Selain mengajar di Trisakti, mantan hakim sekaligus pakar hukum pidana tersebut juga mengajar di Universitas Padjadjaran, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Komunikasi Bandung, dan Universitas Al Azhar.
Beberapa waktu lalu, Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat menunda penyusunan anggaran untuk pembangunan gedung KPK karena masih dianggap sebagai lembaga ad hoc dan kurangnya urgensi pembangunan. Padahal anggaran sebesar Rp 225,7 miliar itu sudah masuk alokasi 2012.
ELLIZA HAMZAH
Berita terkait:
PKB Minta KPK Hati-hati Terima Sumbangan
KPK Berharap Tanda Bintang Anggaran Segera Dicabut
Mau Menyumbang untuk Gedung KPK, Ini Syaratnya
Tolak Gedung KPK, Politikus Unjuk Kekuatan
Kambing dan Kelapa Bisa Jadi Sumbangan Gedung KPK