TEMPO.CO, Sleman - Universitas Negeri Yogyakarta membuka rangkaian peringatan hubungan diplomatik Indonesia-Jerman yang ke-60 di lapangan Garuda pelataran Candi Prambanan pada Rabu malam 27 Juni 2012.
Acara gala dinner ini dikemas dengan suasana eksotisme keraton, hiburan kesenian, serta pemotongan tumpeng. Dalam acara ini duta besar kedua negara hadir.
Duta besar Jerman Nobert Abbas mengaku senang dengan penyelenggaraan peringatan kerja sama di kota pendidikan seperti Yogyakarta. "Kampus-kampus di sini seperti UNY, UGM, UIN, UMY, Atmajaya, dan Sanata Dharma telah lama bekerja sama dengan institusi pendidikan dan negara Jerman. Jadi hubungan ini pantas dirayakan di Yogya," kata dia dalam sambutannya.
Nobert mengatakan Indonesia merupakan sumber pembelajaran bagi masyarakat Jerman untuk memahami cara hidup di tengah keberagaman budaya dan agama. Yogyakarta, kata dia, merupakan salah satu kawasan yang jadi inspirasi karena kondusif bagi masyarakat dari berbagai agama dan budaya.
Dia berharap di masa mendatang hubungan ini tak sekadar antar-negara tapi juga berkembang menjadi kerja sama antarkota dan kawasan.
"Peluang perluasan kerja sama ekonomi antara Jerman atau Uni Eropa dengan Indonesia juga bisa makin besar di masa mendatang," kata dia.
Edi Pratomo, Duta Besar Indonesia untuk Jerman, berpendapat sama. Kata dia, Jerman dan Indonesia bisa merintis perluasan kerja sama antara kawasan Uni Eropa dan ASEAN. "Tak hanya di sektor ekonomi, tapi juga politik," ujarnya.
Rangkaian peringatan hubungan Indonesia-Jerman kali ini akan diisi berbagai kegiatan mulai dari seminar internasional, workhsop, dan pameran pendidikan yang penyelenggaraanya terpusat di kampus UNY.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita Populer:
Bukan Recehan, Miliaran Suap Buol
Anas Berkelit Soal Hadiah Mobil
Dahlan Iskan Menunggu Takdir Jadi Presiden
Umar Patek, Cat Rambut, dan Mata Biru
Mau Menyumbang untuk Gedung KPK, Ini Syaratnya
Beginilah Rencana Umar Patek Kalau Keluar Penjara