Produsen Italia Siap Pasok Converter Kit  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Kamis, 28 Juni 2012 11:23 WIB
dualfuelautos.com
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen alat pengubah bahan bakar minyak ke gas untuk kendaraan (converter kit) asal Italia kini mengincar Indonesia sebagai pasar utama produk mereka. Rencana pembatasan konsumsi bahan bakar minyak menjadi celah untuk memasok perlengkapan ini bagi jutaan kendaraan di Tanah Air.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Komisioner Bagian Perdagangan Kedutaan Besar Italia untuk Indonesia, Massimiliano P. Sponzilli, pihaknya melihat upaya serius dari pemerintah Indonesia dalam hal konversi energi. Ia pun mencontohkan kondisi di negerinya yang pada awalnya amat bergantung pada bahan bakar minyak. Setelah jumlah kendaraan membengkak, pemerintah Italia pun mulai merancang inovasi untuk mengubah konsumsi energi.

"Kami akhirnya berinovasi dengan alat yang bisa mengubah bensin menjadi gas." kata dia dalam seminar The Italian Converter Kits Industry and Technology di Hotel Shangri-La, Kamis, 28 Juni 2012.

Sponzilli juga mengatakan pemerintah Indonesia tak perlu khawatir akan kualitas dari converter kit buatan Italia. Saat ini produk negeri pizza itu telah menguasai 40 persen pangsa pasar converter kit dunia. Alat itu dibuat oleh pabrikan besar seperti Landi Renzo dan Faber Industries.

"Perusahaan otomotif seperti Toyota pun kini memakai produk buatan kami, ujarnya.

Pemerintah Italia, menurut Sponzilli, telah beberapa kali melakukan pembicaraan mengenai importasi converter kit dengan pemerintah Indonesia. Indonesia, kata dia, menyambut baik penawaran Italia karena bisa mendukung program penghematan bahan bakar minyak.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Legowo mengatakan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 225 miliar untuk membeli 15 ribu unit converter kit tahun ini. Dana tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp 900 miliar, pos pengawasan pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi. Dari jumlah tersebut, Rp 400 miliar sudah dicairkan untuk pengawasan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas.

SYAILENDRA

Bisnis LainnyaPerekonomian Depok Tumbuh dari Jasa PerseoranganMinimarket di Depok Tak Boleh Beroperasi 24 Jam  Harga BBM Naik, Pemerintah Diminta Pro-UMKMSBY Hadiri HUT Gerakan Kewirausahaan NasionalKaum Perempuan Penggerak Ekonomi Akar Rumput

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi