TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana mematok harga karet. Menteri Perdagangan Gita Wiryawan menyatakan pematokan harga karet bisa menjadi salah satu alternatif menjaga harga jual.
Gita juga menyatakan pemerintah akan mempertimbangkan penetapan harga patokan. “Ya seperti yang kami lakukan dengan gula, beras, dan segalanya,” katanya di Kementerian Perdagangan, Jumat, 29 Juni 2012.
Gita menyatakan alternatif tersebut sedang dikaji oleh Kementerian Perdagangan dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Penetapan harga patokan tersebut akan sangat ditentukan oleh faktor persediaan dan permintaan. “Kalau demand tidak mendukung permintaan harga yang kami minta, sulit (ditentukan harga dasarnya),” ujarnya.
Pemerintah harus mempertimbangkan juga pengaruh krisis ekonomi yang terjadi di berbagai negara seperti di Eropa saat ini. Krisis ekonomi, katanya, juga akan sangat mempengaruhi tingkat permintaan karet di berbagai negara. “Kalau krisis berkesinambungan, permintaan akan terus menurun untuk apa pun, termasuk karet,” kata Gita.
Apalagi selisih harga antara harga jual dan harga produksi petani karet masih cukup aman. “Selisih harga jual dan harga produksi masih aman sampai sekarang,” kata Gita.
Harga jual karet internasional sejak awal tahun 2012 ini cenderung mengalami penurunan yang cukup tinggi. Harga jual karet internasional pada awal tahun 2012 sebesar US$ 3,3 per kilogram. Sedangkan pada bulan Juni 2012 ini harga karet sudah mencapai US$ 2,8 per kilogram.
DIMAS SIREGAR