TEMPO.CO, Medan - Gubernur Nanggroe Aceh Darussalan Zaini Abdullah yakin ekonomi Aceh akan bergerak cepat jika investor masuk ke negeri Serambi Mekkah tersebut. Untuk itu, ia mempersilahkan para investor menanamkan modalnya. Ia berjanji akan memberi kemudahan untuk investor yang berkeinginan berusaha di Aceh, salah satunya dengan memberikan tanah yang belum maksimal dikelola atau tanah terlantar.
"Siapa pun boleh saja berinvestasi di Aceh. Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki Swedia yang berisi perdaiamian di Aceh juga memuat soal investasi. Hal itu diperkuat oleh Qanun Aceh," kata Zaini, kepada Tempo, Jumat malam, 29 Juni 2012, di sela-sela mengikuti perayaan ulang tahun kemerdekaan Amerika Serikat ke-236 di Medan, Sumatera Utara. Zaini dilantik sebagai gubernur Aceh 25 Juni 2012 lalu.
Menurut Zaini, bidang-bidang yang akan ditawarkan kepada pihak swasta antara lain perkebunan dan pertanian, yang sebagian besar berada di wilayah Aceh yang berbatasan dengan Sumatera Utara. "Untuk perkebunan dan pertanian, Pemerintah Aceh akan berikan kemudahan," tutur Zaini.
Ia membri jaminan keamanan bagi pengusaha yang berinvestasi di daerahnya. "Seluruh wilayah Aceh tidak bermasalah dengan keamanan. Artinya Aceh aman. Kalau ada insiden dalam satu atau dua hari terakhir, semata hanya soal pribadi-pribadi. Semua keamanan di Aceh kondusif," ujar mantan Menteri Luar Negeri Gerakan Aceh Merdeka ini.
SAHAT SIMATUPANG