TEMPO.CO, Lampung - Ratusan perambah di Kawasan Register 45 terlibat bentrok dengan warga asli Mesuji di Jalan Lintas Timur Sumatera, Sabtu, 30 Juni 2012 sore. Seorang warga terluka akibat terkena sabetan cangkul. Massa juga merusak sebuah mobil yang tengah parkir di pinggir jalan.
Bentrokan antarwarga itu dipicu oleh kedatangan Mayor Jenderal Purnawirawan Saurip Kadi ke kawasan Karya Jaya, Register 45 Simpang Pematang, Mesuji. Bentrokan bermula saat sekitar 70-an warga asli Mesuji menghadang Saurip Kadi yang tengah melintasi jalan ke arah Brabasan, Mesuji. Warga meminta pensiunan jenderal itu tidak memperkeruh suasana di Mesuji yang kini sudah mulai kondusif.
Warga juga memasang spanduk penolakan atas kedatangan Saurip Kadi. Meski dihadang, Saurip tetap mengunjungi ratusan perambah di Karya Jaya untuk meresmikan sekolah di kawasan itu.
“Usai acara peresmian itu, tiba-tiba ratusan orang keluar dari hutan dengan membawa tombak dan menghajar setiap warga di jalan. Mereka berteriak-teriak mencari pimpinan kelompok penentang Saurip Kadi,” kata Wijayanto, warga Simpang Pematang, Mesuji.
Puluhan warga yang dikoordinasi Mat Daya, tokoh asli Mesuji, itu sebenarnya sudah membubarkan diri saat perambah keluar dari kawasan. Tidak mendapati orang yang mereka cari, para perambah langsung mengamuk. Mereka memukul dua orang yang berada di bawah spanduk dengan bambu dan cangkul.
Tidak hanya sebatas itu, ratusan perambah terus berdatangan sehingga terjadi kejar-kejaran di Jalan Lintas Timur Sumatera, Simpang Pematang, Mesuji. Sejumlah wartawan bahkan harus tunggang langgang dikejar massa. Mereka kini bersembunyi di kantor Kepolisian Sektor Simpang Pematang, Mesuji.
Kepala Polsek Simpang Pematang, Komisaris Polisi Efendi Koto, mengatakan pihaknya sudah meminta bantuan ke Polres Tulangbawang. Kini puluhan aparat keamanan masih disiagakan di markas Polsek Simpang Pematang. “Kami akan berusaha mendesak perambah masuk ke dalam kawasan agar tidak terjadi kerusuhan lebih luas,” kata Efendi Koto.
Saat ini rombongan Saurip Kadi sudah bertolak ke arah Bandar Lampung untuk kemudian pulang ke Jakarta. Sementara ratusan perambah di Register 45 kini bersiaga dengan berbagai senjata tajam dan bambu runcing.
NUROCHMAN ARRAZIE