TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pengerukan 13 sungai di Jakarta atau Jakarta Emergency Dredging Iniatitve akan dimulai Oktober 2012. Proyek ini dikerjakan oleh Pemerintah DKI Jakarta, Balai Besar Ciliwung Cisadane, dan Cipta Karya.
Tahapan yang sudah dilakukan hingga Juli 2012 adalah proses tender berupa klarisifikasi peserta yang diikuti oleh 14 perusahaan dari delapan negara.
“Tahun ini akan kembali dikeruk sehingga bisa berfungsi mengalirkan air ke laut,” kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat meninjau Cengkareng Drain, Senin, 2 Juli 2012. Fauzi menjelaskan pengerukan ini mampu mengurangi potensi banjir sampai 30 persen.
Realisasi proyek JEDI dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam tujuh paket pengerjaan. Pengerukan Cengkareng Drain merupakan paket dua bersama Kali Sunter. Proyek ini dikerjakan pada tahap pertama dengan biaya sebesar US$ 8,1 juta untuk Kali Sunter dan US$ 31,1 juta untuk Cengkareng Drain.
Paket lain yang masuk dalam tahap pertama adalah pengerukan Gunung Sahari Drain senilai US$ 30,8 juta dan paket tiga yaitu pengerukan Cideng Thamrin Drain dengan biaya US$ 7 juta.
Proyek Jedi meliputi 57 kelurahan di empat wilayah Jakarta dengan jumlah penduduk mencapai 1,8 juta jiwa dengan total biaya mencapai US$ 176,1 juta. Pemerintah DKI mendapatkan alokasi dana sebesar US$ 100,5 juta untuk pengerjaan paket 1, 4, dan 7. Balai Besar Ciliwung Cisadane mengerjakan paket 2 dan 6 dengan dana sebesar US$ 53,2 juta dan Cipta Karya mengerjakan paket 3 dan 5 dengan nilai US$ 22,4 juta.
Fauzi mengklaim proyek ini akan membebaskan warga dari banjir. Menurut dia, pengerukan sungai di Jakarta terakhir kali dilakukan pada 1983. Sampah yang dihasilkan dari proyek ini akan dibawa ke Bantar Gebang sedang lumpurnya akan dibawa ke Ancol dengan truk kedap air.
Untuk proyek di Cengkareng Drain, proyek yang dikerjakan adalah pemasangan tiang panjang di dua titik yaitu di Muara Buaya sepanjang 2,5 kilometer dan Muara Angke Pesanggrahan sepanjang 2,1 kilometer. Sedangkan total pengerukan di sungai ini adalah sepanjang 8,38 kilometer. Pembangunan tiang pancang dan pengerukan ini diperkirakan akan berlangsung selama empat tahun.
WAYAN AGUS P
Berita lainnya:
Posko Pemuda Pancasila Diserang
DPR Minta Ormas Dibekukan, Ini Tanggapan FBR
FPI Depok Ancam Bongkar Tempat Mesum
Pemerintah Bisa Bekukan Ormas Brutal
Pakai Baju Pemuda Pancasila, Pria Ini Dibacok
FBR: Yang Dihukum Anggota, Bukan Ormas
Ahmad Riza: Tindak Oknumnya, Bukan Ormasnya
Pendaftaran Online SMP-SMA Bekasi Mulai Dibuka
Sambut Lebaran, PT KAI Tambah 10 Rangkaian Kereta