TEMPO.CO, Jakarta - PT GMF AeroAsia menyatakan dalam dua tahun terakhir ada kecenderungan pasar perawatan pesawat di Amerika dan Eropa beralih ke kawasan Asia Pasifik. Bahkan menurut Corporate Secretary GMF AeroAsia, Dwi Prasmono Adji, Indonesia kini menjadi tujuan perawatan pesawat dari luar negeri. \"Sekarang bahkan di hanggar kami ada pesawat-pesawat asal Amerika Serikat serta Afrika yang datang untuk mendapatkan perawatan,\" kata Dwi kepada Tempo, Senin, 2 Juli 2012.
Dwi menjelaskan pasar perawatan pesawat tersebut beralih ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia, karena pertimbangan biaya perawatan. Perawatan pesawat di Amerika Serikat membutuhkan biaya hingga US$ 150 per jamnya. Sedangkan di Indonesia, kata Dwi, hanya dikenai biaya kurang dari US$ 50 untuk setiap jam. Padahal perawatan pesawat yang dilakukan di Amerika Serikat maupun Indonesia memiliki kualitas yang sama karena adanya standar internasional yang harus dipenuhi.
GMF AeroAsia juga meningkatkan kemampuan perawatan (overhaul) landing gear pesawat Boeing B737-NG setelah menyelesaikan perawatan landing gear pesawat B737-NG Garuda Indonesia. Overhaul landing gear adalah perawatan besar terhadap landing gear pesawat berdasarkan ketentuan yang dibuat oleh Boeing Company sebagai pabrikan pesawat B737-NG.
Pekan lalu Direktur Utama GMF AeroAsia, Richard Budihadianto, menyatakan GMF sebagai perusahaan MRO (maintenance, repair, and overhaul) pertama di Indonesia memiliki kemampuan overhaul landing gear B737-NG.
MARIA YUNIAR