TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung menahan mantan Bupati Banyuwangi (2005-2010), Ratna Ani Lestari, terhitung Senin, 2 Juli 2012. Sejak 2008, Kejaksaan menetapkan Ratna sebagai tersangka kasus korupsi pembebasan lahan Lapangan Terbang Banyuwangi senilai Rp 19,7 miliar. \"Penahanan dilakukan di Rutan Pondok Bambu terhitung kemarin sampai 21 Juli 2012,\" kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Selasa 3 Juli 2012.
Ratna dijerat melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Perkara Ratna yang disidik Kejaksaan Agung ini dipisahkan dari perkara yang sebelumnya ditangani Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Ini artinya perkara Ratna dipisah dengan beberapa orang yang sudah dipidana terlibat dalam kasus tersebut.
Kejaksaan juga telah melakukan pencekalan terhadap Ratna. Pencekalan sesuai dengan Surat Keputusan Jaksa Agung SKep. No.110 tgl 11 Mei 2012. Dalam kasus ini, Kejaksaan mengaku telah memeriksa 32 orang saksi, termasuk saksi ahli. Untuk peneriksaan tersangka, tim Kejaksaan mengaku telah melakukan dua kali pemeriksaan pada 25 Juni dan 2 Juli 2012.
Ratna Ani Lestari, Bupati Banyuwangi periode 2005-2010, ini menjadi Ketua Tim Panitia Pembebasan Lahan Lapangan Terbang pada kurun 2006-2007. Pada 2006, harga lahan ditetapkan Rp 60 ribu per meter persegi dan pada 2007 ditetapkan Rp 70 ribu per meter persegi.
Namun, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan menyebutkan bahwa penetapan harga tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 36/2006 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum. Penetapan harga dinilai tidak berdasarkan nilai jual obyek pajak dan tanpa tim penaksir sehingga negara dirugikan Rp 19,7 miliar.
INDRA WIJAYA
