Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pinjaman untuk IMF Dinilai Tidak Tepat

image-gnews
REUTERS/Jonathan Ernst
REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Aviliani, menilai bahwa pinjaman kepada IMF adalah hal yang tidak tepat. \"Kalaupun kita tidak memberikan bantuan, tidak ada konsekuensinya. Mengapa harus memberikan bantuan bagi IMF?” kata dia kepada Tempo.

Menurut dia, ketimbang memberikan bantuan kepada IMF, pemerintah seharusnya menganggarkan dana infrastruktur, perbaikan defisit anggaran, dan antisipasi krisis Eropa. Aviliani tidak yakin DPR akan mengabulkan permintaan pemerintah itu. \"Ini bukanlah sesuatu yang mendesak. Seharusnya mementingkan anggaran bagi perekonomian dalam negeri.”


Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR, Harry Azhar Azis, mengatakan kontribusi tambahan modal untuk IMF ini harus dibicarakan dulu oleh pemerintah kepada DPR. “Kalau pemerintah mengeluarkan dana tanpa persetujuan DPR, itu ilegal,\" ujarnya.


Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah masih mengkaji rencana pemberian pinjaman kepada Dana Moneter International (IMF) sebesar US$ 1 miliar atau Rp 9,5 triliun. \"Keputusan itu ada di tangan Presiden, tapi Indonesia sebagai anggota G-20 selayaknya turut berpartisipasi,\" ujarnya.


Kesepakatan antarnegara anggota G-20 untuk memberikan kontribusi modal kepada IMF ini telah disepakati dalam konferensi tingkat tinggi yang digelar di Meksiko beberapa waktu lalu. Negara-negara anggota G-20 bersepakat memberikan kontribusi untuk memperkuat permodalan IMF, yang nantinya akan disalurkan kepada negara-negara yang terkena imbas krisis ekonomi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bambang menuturkan, sebelum berkontribusi, terlebih dulu pemerintah akan mempertimbangkan faktor kebutuhan yang ada di dalam negeri. Kontribusi itu, kata dia, dapat dilakukan dengan cara membeli surat berharga yang ditawarkan oleh IMF. Pembelian surat berharga dipastikan tidak akan menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara, melainkan melalui cadangan devisa negara. \"Karena pembelian surat berharga tersebut nantinya untuk pengelolaan devisa masing-masing.”

Menurut dia, beberapa negara sudah memutuskan berkontribusi dengan menyumbang dana dalam jumlah tertentu, seperti Singapura (US$ 4 miliar), Cina (US$ 43 miliar), dan Jepang (US$ 60 miliar). Indonesia, jika memang ingin berkontribusi, diperkirakan paling banyak akan menyumbang sebesar US$ 1 miliar. “Pembelian surat berharga IMF ini tidak merugikan negara karena uang yang dikeluarkan akan tetap menjadi aset negara,” kata Bambang.

GUSTIDHA | SATWIKA | SETIAWAN

Iklan

IMF


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

48 hari lalu

Sebuah kapal kargo melintasi Terusan Suez baru setelah upacara peresmian di Ismailia, Mesir, 6 Agustus 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.


Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

52 hari lalu

Shehbaz Sharif, REUTERS/Akhtar Soomro
Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.


Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

53 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Mercado Municipal de So Paulo dan Museu de Arte de So Paulo, Brasil, lewat unggahannya di Instagram @smindrawati, Ahad, 3 Maret 2024. (Sumber: Instagram)
Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.


Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

53 hari lalu

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif. REUTERS/Denis Balibouse
Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.


Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

12 Februari 2024

Pendukung partai mantan Perdana Menteri Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), berkumpul selama protes menuntut hasil pemilu yang bebas dan adil, di luar kantor komisi pemilihan provinsi di Karachi, Pakistan, 11 Februari 2024. REUTERS/  Akhtar Soomro
Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.


Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

8 Februari 2024

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.


Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

7 Februari 2024

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Tempo/Tony Hartawan
Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?


Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

29 Januari 2024

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI saat memberikan keynote speech dalam agenda Indonesia Infrastructure Finance's Anniversary Dialogue bertema The Dynamics of Sustainable Infrastructure Financing and Its Roles In Achieving Food Security  yang dihelat pada Senin, 29 Januari 2024 di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan. TEMPO/Adinda Jasmine
Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.


Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

29 Januari 2024

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Tempo/Tony Hartawan
Mandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1 persen pada 2024. Apa sebabnya?


Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

19 Januari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani tampak tersenyum saat menghindar dari kejaran wartawan kepresidenan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 19 Januari 2024. Sri Mulyani tidak membenarkan atau membantah soal isu mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia juga tidak menjawab soal isu perselisihan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. TEMPO/Subekti.
Sepak Terjang Sri Mulyani yang Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Jokowi

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dikabarkan akan mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Sebenarnya, ia telah berkecimpung dalam dunia ekonomi sejak 2002 silam.