Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembahasan RUU Keistimewaan Terancam Mundur  

image-gnews
Paguyuban Dukuh Bantul mengikuti upacara untuk peringati Maklumat 5 September 1945, di Pacar, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/12). Upacara dengan pembacaan Maklumat 5 September 1945 dan pembagian bendera Kraton Ngayogyakarta dan Kraton Pakualaman tersebut sebagai bentuk dukungan Keistimewaan DIY dengan menetapkan Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam IX menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam RUUK DIY. ANTARA/ Wahyu Putro A
Paguyuban Dukuh Bantul mengikuti upacara untuk peringati Maklumat 5 September 1945, di Pacar, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Rabu (15/12). Upacara dengan pembacaan Maklumat 5 September 1945 dan pembagian bendera Kraton Ngayogyakarta dan Kraton Pakualaman tersebut sebagai bentuk dukungan Keistimewaan DIY dengan menetapkan Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam IX menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam RUUK DIY. ANTARA/ Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Melihat kondisi pembahasan draft Rancangan Undang-Undang Kesitimewaan (RUUK) sampai sekarang yang masih berkutat di opsi pengisian jabatan, Anggota Tim Asistensi RUUK Achiel Suyanto memperkirakan, proses pembahasan RUUK di tingkat Pemerintah Pusat dan Panitia Kerja (Panja) RUUK Komisi II akan kembali mundur.


Jika sebelumnya pada pertengahan Juli ini akan dilakukan kelanjutan pembahasan itu maka pihaknya menilai baru bisa dilakukan akhir Juli. \"Target Panja itu mundur sampe sebelum masa reses akhir Juli,\" kata dia.


Sementara itu, elemen pro-penetapan sendiri saat dikonfimrasi masih belum bisa sepakat dan menerima soal opsi pengisan jabatan gubernur dan wakil gubernur yang disepakati itu.


Ketua Paguyuban Dukuh se-Daerah Istimewa Yogyakarta Semar Sembogo Sukiman menuturkan, soal persyaratan seperti jika Sultan dan Paku Alam tidak memenuhi persyaratan umur dan kesehatan untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur, harusnya yang diikuti adalah aturan paugeran keraton dan pakualaman. Tidak menyerahkan kepada pemerintah soal pengganti Kepala Daerah, meski pertimbangannya juga melibatkan keraton.


“Selama ini kan pihak keraton pun sudah punya paugeran sendiri soal syarat itu,” kata dia.


Juga menyangkut wacana penetapan sultan dan paku alam per lima tahun melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Semar Sembogo juga tidak setuju karena sama saja dengan bentuk perpanjangan per lima tahun.


“Ini berarti masih tidak mengakomodir paugeran,” kata dia. Pihaknya sendiri belum mengambil langkah apapaun dan masih menunggu perkembangan lebih lanjut.


Sementara itu, kemarin Pemerintah Provinsi DIY mendapatkan kiriman kliping berita RUUK DIY dari Balai Pengkajian Pengembangan Komunikasi dan Informasi (BPPKI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kliping setebal 224 halaman tersebut berisi pemberitaan mengenai keistimewaan DIY sejak 2010-2012 oleh sejumlah koran lokal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Kepala Humas Pemprov DIY Kuskasriyati mengatakan, maksud pemberian kliping tersebut berkaitan dengan adanya sinyal postif bahwa polemik keistimewaan DIY sudah akan segera selesai.


Dari informasi yang diterimanya, upaya pelantikan atau penetapan Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam IX menjadi kepala daerah dapat dilakukan pada tahun ini. Jika mempertimbangkan masa jabatan akan berakhir pada Oktober 2012, maka penetapan dapat berlangsung pada September.


PRIBADI WICAKSONO



Terkini:



TNI Lakukan Pendekatan OPM di Selatan Papua
Jalan Lintas Sumatera Lampung Diblokir Massa

Pesawat Latih Juga Pernah Jatuh di Cirebon 

Tersangkut Kabel Listrik, Pesawat Jungkir Balik


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

14 hari lalu

Logo perguruan pencak silat Merpati Putih. wikipedia
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

36 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Sejumlah warga melintas di depan  Keraton Surakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu. Foto: TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE.
Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.


UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

Sumbu Filosofi Yogyakarta. Foto:  kebudayaan.kemdikbud.go.id.
UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.


Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.


Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Keraton Solo. ANTARA/Aris Wasita
Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022


Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta bersyukur kunjungan wisatawan mulai pulih dan menggerakkan roda perekonomian mereka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.