TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Arifiyani Cahyani kosong melompong. Bangunan berlantai dua ini berlokasi di perkampungan padat, persis di Jalan Cempaka Baru VII Nomor 3, Jakarta Pusat. Di pekarangannya, berserakan sampah dan dedaunan kering. Cat putih yang membalut rumah sudah memudar menjadi krem.
\"Tadi pagi saya masih melihat mereka keluar, kok,\" kata Erna, warga yang juga anak kepala rukun tetangga setempat. Ia melihat dua wanita keluar dari rumah menggunakan mobil mungil. Ketika keluar, selalu ada seorang pria uzur yang membantu menutup pagar.
Nama Arifiyani disebut-sebut sebagai pemilik baru Toyota Harrier 2.4 yang sebelumnya kepunyaan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Penelusuran Tempo menemukan, mobil itu berpindah nama dari Anas ke Arifiyani pada 2 Desember 2011. Pelat nomor pun berubah dari sebelumnya B-15-AUD menjadi B-350-KTY.
Kepemilikan Harrier oleh Anas diungkap oleh Muhammad Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Demokrat yang kini terpidana kasus suap Wisma Atlet. Dia mengaku membelikan mobil itu untuk Anas sekitar pekan ketiga September 2009. Saat itu Anas masih anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014. Kemudian Anas mundur pada 23 Juli 2010 karena terpilih sebagai ketua umum partai.
Menurut Nazaruddin, mobil mewah itu pemberian PT Adhi Karya, sebagai pengikat untuk memenangkan tender proyek pusat olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Mobil dibeli setelah Anas diduga menerima Rp 750 juta dari Adhi Karya. \"Duit secara tunai diserahkan pada 2009 oleh orang Adhi Karya kepada Anas, yang disaksikan oleh saya di Pacific Place (mal mewah di Jakarta Selatan),\" kata Nazaruddin di Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 28 Juni 2012. Mobil itu berpelat nomor polisi B-15-AUD. \"STNK dan BPKB-nya atas nama Anas Urbaningrum,\" katanya.
Namun sumber Tempo mengatakan, Nazaruddin membeli Toyota Harrier dari PT Duta Motor di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, pada November 2009. Mobil itu dibeli Nazaruddin seharga Rp 670 juta, yang ditebus memakai cek dari Bank Mandiri senilai Rp 520 juta dan uang tunai Rp 150 juta.
Cek itu rupanya bukan dari kantong Nazaruddin sendiri. Ia membebankan pembayarannya kepada PT Pacific Putra Metropolitan, anak usaha PT Permai di Jalan Teluk Semangka C4/7, Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat pembelian, Nazaruddin memakai alamat PT Anugrah Nusantara di gedung AN Group.
Duta Motor membantah adanya penjualan Toyota Harrier 2.4 pada November 2009. \"Tidak pernah ada penjualan Toyota Harrier saat itu,\" kata Manajer Duta Motor, Jimmy H. Wijaya, di kantornya.
Dayat, sopir Nazaruddin, mengaku pernah mengantar Toyota Harrier B-15-AUD buat Anas. Ia juga mengaku sering mengantar mobil untuk Anas, seperti Toyota Camry dan Alphard. Semua berpelat nomor 15--yang menurut dia tanggal lahir Anas, 15 Juli 1969. Anas berulang kali membantah soal ini. Dia mengatakan ucapan Nazaruddin hanyalah karangan belaka.
INDRA WIJAYA | FRANSISCO ROSARIANS | MITRA TARIGAN | FEBRIANA FIRDAUS | BOBBY C
Berita Terkait:
KPK Bidik Mobil Mewah Anas
DPR Siapkan Dua Opsi Anggaran Hambalang
Kenapa Anas Tak Kena Jerat Pelat Mobil Palsu
Plat Mobil Palsu, Anas Cuma Kena Tegur
Soal Plat, Polisi Berkukuh Tak Beri Sanksi Anas
5 Indikasi Anas-Athiyyah Terlibat Proyek Hambalang
Kasus Pelat Palsu, Polisi Hanya Tegur Sopir Anas