TEMPO.CO, Jakarta - Panggulan itu tampak membebani punggungnya. Dengan langkah gontai, wanita paruh baya itu datang ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, lembaga yang paling ditakuti para koruptor.
Penampilan luarnya tidak seperti tamu KPK pada umumnya. Pakaiannya terlihat kumuh. Pandangan pertama mengesankan ia bukan seorang yang berpunya. Ya, ia memang seorang pemulung. Kedatangannya ke gedung KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, itu adalah untuk menyumbangkan sedikit rezeki guna membantu pembangunan gedung komisi antirasuah tersebut.
Sesampainya di pintu utama gedung KPK, ia mendatangi meja yang terpampang di depan pintu utama. Kepada pegawai yang berjaga, ia memperlihatkan tabung bulat penuh uang saweran KPK.
"Mbak, saya mau nyumbang lagi,” kata wanita itu kepada petugas KPK, Rabu, 4 Juli 2012.
Kedatangan di pagi ini bukanlah yang pertama kali. Perempuan itu sudah tiga kali memberikan setoples uang receh yang diperoleh dari hasil memulung. Hari ini, ia menyumbang Rp 1.100.
"Mungkin banyak yang lebih miskin dari saya, tapi banyak dari mereka yang punya keinginan yang sama dengan saya,” katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, masyarakat berbondong-bondong urunan untuk membantu rencana pembangunan gedung KPK. Selain ibu pemulung ini, para pelajar, pedagang, loper koran, aktivis antikorupsi, sampai tokoh masyarakat juga sudah menggalang dana untuk membantu.
Gerakan ini terbentuk lantaran Dewan Perwakilan Rakyat sengaja menunda pencairan dana pembangunan gedung tersebut dengan alasan belum mendesak.
Padahal, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan kebutuhan akan fasilitas gedung sudah sangat mendesak. Menurut dia, gedung yang ada sekarang tidak dapat menampung jumlah karyawan dan kondisinya sudah tua.
TARI OKTAVIANI
Berita terpopuler lainnya:
Begini Cara Nachrowi Sindir Jokowi dan Alex
Kiamat Internet Enam Hari Lagi
KPK Bidik Mobil Mewah Anas
Mobil Anas Sudah Berpindah Tangan
Pasca Ribut Tari Tor-tor, Ini Usulan Malaysia
Begini Cara Penjahat Cyber Kuras Uang Anda
Misteri Partikel Tuhan Segera Terjawab
Banyak Warnet Masih Bisa Akses Konten Porno