TEMPO.CO, Jakarta - Selama sebelas jam penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa sopir Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bernama Riyadi dalam pengusutan proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Namun seusai pemeriksaan, Riyadi bungkam kepada wartawan.
Tidak ada satu pun pernyataan Riyadi terkait pemeriksaannya hari ini, Rabu, 4 Juli 2012. Sesuai pemeriksaan sekitar pukul 20.37 WIB, Riyadi langsung bergegas naik ke atas taksi Bluebird, dikawal seorang rekannya. Dua orang rekannya yang lain berusaha mencegah wartawan yang terus bertanya kepada Riyadi.
Riyadi di atas taksi berusaha menutup mukanya. Dia sesekali dipeluk oleh rekan di sampingnya. Riyadi yang mengenakan kemeja putih bergaris hitam acap kali menunduk saat kamera diarahkan ke wajahnya.
Juru Bicara KPK Johan Budi SP., membenarkan pemeriksaan terhadap Riyadi tersebut. "Dia diperiksa karena keterangannya dibutuhkan oleh KPK," kata Johan.
Bos Riyadi, Anas Urbaningrum, juga diperiksa KPK selama tujuh jam. Anas sesuai pemeriksaan mengatakan sudah menjelaskan semuanya kepada penyidik. Salah satu pertanyaan penyidik adalah mengenai adanya pertemuan antara dia dengan pihak PT Adhi Karya. Anas menampik pertemuan tersebut. "Saya tidak pernah bertemu," kata Anas.
Ini adalah pemeriksaan Anas yang kedua kalinya. Pada Rabu pekan lalu, Anas mengaku, penyidik mencecarnya berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan sertifikat tanah Hambalang seluas 32 hektare. "Saya ditanyakan soal apakah betul saya memerintahkan pak (Ignatius) Mulyono untuk mengurus sertifikat? Saya jawab, saya tidak pernah memerintahkan untuk mengurus sertifikat," kata Anas.
Selain Anas dan sopirnya, hari ini KPK memeriksa tiga karyawan PT Adhi Karya, Taufiqurrahman, Sutrisno, dan Heny. Tercatat sebanyak 70 orang sudah diperiksa KPK dalam pengusutan proyek berbiaya Rp 1,2 triliun tersebut. Bahkan ada yang berkali-kali diperiksa. "Pekan depan akan kembali dilakukan gelar perkara, apakah sudah diputuskan layak naik ke tahap penyelidikan atau masih perlu pendalaman," kata Johan.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait:
KPK Putuskan Nasib Anas Pekan Depan
KPK Cecar Anas Soal Kepemilikan Mobil Mewah
Jumat, KPK Putuskan Penyuap Korupsi Quran
Sesmenpora Dua Kali Mangkir dari Panggilan KPK
Anas Dicecar Soal Pertemuan dengan Adhi Karya