Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Ormas Sering Bertikai Menurut Polisi

image-gnews
Massa Front Betawi Rempug (FBR). Dok. Tempo/Eko Siswono Toyudho
Massa Front Betawi Rempug (FBR). Dok. Tempo/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Selama sepekan kemarin, pertikaian antar organisasi masyarakat marak terjadi, khususnya antara Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP). Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, hal ini terjadi karena adanya persaingan wilayah, nilai-nilai ekonomis, dan masalah kelompok yang membesar hingga sampai ke ormas.

Rikwanto menjelaskan, dari sudut pandang anggota ormas, kebanyakan mereka mencari jati diri. Kurangnya kegiatan sosial di masyarakat membuat mereka ikut bergabung dalam organisasi itu. \"Saat ini kreativitas di permukiman hilang, mereka kehilangan jati diri lingkungannya makanya masuk ke ormas,\" kata Rikwanto kepada Tempo, Selasa, 3 Juli 2012.

Pada level bawah, kata Rikwanto, orang-orang yang masuk dalam ormas cenderung masih muda. Mereka ingin menunjukkan aktualisasi diri dan tidak ada wadahnya. \"Hanya, di ormas banyak yang tidak terencana (insidental), kumpul-kumpul, provokasi, bahkan ada yang mengajak memimpin hingga terjadi rivalitas.\"

Menurut Rikwanto, adanya ormas sebenarnya positif, jika berangkat dari tujuan-tujuan tertentu. Saat ini, ideologi sudah membias ke tujuan-tujuan lainnya yang membuat situasi di lapangan berubah. \"Sebenarnya organisasi diperbolehkan dan sah menurut Undang-undang.\"

Berkumpul dan berserikat diperbolehkan, hanya saja diluruskan lagi, berkumpul untuk apa dan apakah bermanfaat buat dirinya dan lingkungan. \"Ormas arahnya ke mana? Saat ini sedikit sekali ormas yang ada di kehidupan sosial,\" ujar Rikwanto.

Adanya gesekan yang terjadi antar ormas itu kembali lagi pada lingkup kelompok-kelompok kecil. Mereka sudah jadi ormas dengan memiliki anggota atau kadang hanya menjadi simpatisan. \"Tapi secara aktualisasi ini muncul ke permukaan dan disegani kelompoknya.\"

Hal serupa dikatakan Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Aswin. Dia mengatakan adanya pertikaian antar ormas karena adanya persaingan. Pokok permasalahannya ada pada perebutan lahan dan nilai-nilai ekonomis. \"Ya itu permasalahan pokoknya,\" ujar Aswin.

Menurut Wakil Ketua DPD Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Tanggerang, Rodhi, tidak ada ormas yang dibuat untuk tujuan anarkis, tapi untuk meningkatkan keamanan lingkungannya. Kalaupun ada, itu bukan ormasnya, tapi oknumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

\"Saya rasa oknum pakai atribut ormas, tapi bertindak sendiri tidak satu komando,\" kata Rodhi.

Forkabi, katanya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan tawuran dan meningkatkan intelektualitas. \"Kami menjauhi sifat-sifat anarkis dan satu komando kepada pemimpin kami.\"

Pada Rabu, 27 Juni 2012, sekitar 50 orang tak dikenal dengan mengendarai motor mendatangi posko organisasi massa FBR di Jalan Ruko Sabar Garuda Asri, Pondok Aren, Tangerang Selatan, sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu ada sekitar 10 anggota FBR sedang berkumpul, kemudian diserang.

Penyerangan ini membuat anggota FBR pergi dan menyelamatkan diri. Namun, ternyata satu anggota FBR, yaitu Muhidin melakukan perlawanan. Muhidin pun tewas dengan luka bacok di sekujur tubuhnya. Muhidin merupakan Ketua FBR Gardu 287 Pondok Betung.

Pada Minggu, 1 Juli 2012, pukul 21.45 WIB, terjadi lagi kasus bentrokan antara dua ormas yaitu Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP). Bentrokan terjadi di Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Kejadian ini menyebabkan satu orang anggota PP mengalami luka bacok.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait:
Alasan Polda Pertemukan 12 Ormas 

Temu FBR - PP Juga Dihadiri Pengurus 8 Ormas

Anggapan \'\'Mereka Musuh Kita\'\' Jadi Motif Serangan ke FBR 

Polisi Buru Tujuh Orang Terduga Pengeroyok Bos FBR 

\'\'Wilayah Kekuasaan\'\' Motif Bentrokan FBR-PP  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heru Budi Bakal Cabut KJP Pelajar yang Konvoi Bawa Sajam di Jakpus

14 hari lalu

PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi saat meninjau pasar sembako murah di kantor Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu, 6 Februari 2024. Sembako yang ditebus dengan harga Rp 100 ribu berisi beras, minyak 2 liter, gula,tepung terigu, mie instan atau di total dengan harga pasaran sebesar Rp 135 ribu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Heru Budi Bakal Cabut KJP Pelajar yang Konvoi Bawa Sajam di Jakpus

PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam saat konvoi di Senen


38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

14 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.


170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

15 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.


Gelar Sahur on the Road dengan Konvoi Motor, 31 Remaja di Pancoran Diciduk Polisi

24 hari lalu

Ratusan remaja di Pasar Minggu ditangkap polisi karena menggelar sahur di jalan atau Sahur On The  Road (SOTR). Foto: Dokumentasi Polsek Pasar Minggu
Gelar Sahur on the Road dengan Konvoi Motor, 31 Remaja di Pancoran Diciduk Polisi

Dari para peserta sahur on the road itu, polisi menyita 16 unit sepeda motor, satu buat petasan yang sudah kosong, hingga bambu.


Polisi Tangkap 6 Remaja Diduga Bakal Tawuran di Jatinegara Bawa Celurit dan Botol Air Keras

24 hari lalu

Tim Patroli Presisi Perintis Polres Metro Jakarta Timur menggagalkan sekelompok remaja yang diduga akan tawuran di Jatinegara, Jakarta Timur, Ahad dini hari, 24 Maret 2024.  Dok. Polres Metro Jakarta Timur.
Polisi Tangkap 6 Remaja Diduga Bakal Tawuran di Jatinegara Bawa Celurit dan Botol Air Keras

Polisi menangkap keenam pemuda bersenjata tajam yang diduga hendak tawuran itu ketika berpatroli di wilayah Jalan Cipinang Lontar, Jatinegara,


Hendak Tawuran dengan Senjata Tajam Jelang Sahur, 12 Remaja di Ciledug Tangerang Ditangkap

25 hari lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Hendak Tawuran dengan Senjata Tajam Jelang Sahur, 12 Remaja di Ciledug Tangerang Ditangkap

Polsek Ciledug menangkap 12 remaja yang diduga hendak tawuran di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Ahad dini hari.


Polisi Kembali Gagalkan Aksi Perang Sarung di Solo, 1 Pemuda Ditahan

25 hari lalu

Ilustrasi barang bukti perang sarung. Dok. Humas Polri
Polisi Kembali Gagalkan Aksi Perang Sarung di Solo, 1 Pemuda Ditahan

Polresta Solo menggagalkan perang sarung yang terjadi di Kampung Nayu, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo Minggu dini hari.


Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

31 hari lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

Ada tempat di kawasan Koja yang dijadikan lokasi tawuran pada malam pertama Ramadan.


Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

31 hari lalu

Ilustrasi barang bukti perang sarung. Dok. Humas Polri
Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.


Polres Jakarta Timur Gelar Operasi Cipta Kondisi Antisipasi Tawuran dan Balap Liar Usai Tarawih

32 hari lalu

Ilustrasi balap liar. Antaranews.com
Polres Jakarta Timur Gelar Operasi Cipta Kondisi Antisipasi Tawuran dan Balap Liar Usai Tarawih

Polres Metro Jakarta Timur menggelar Operasi Cipta mencegah tawuran dan balap liar selama Ramadan.