TEMPO.CO, Bandung - Koalisi Pendidikan Kota Bandung memberikan penilaian yang disebut Raport Merah untuk kinerja Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji yang dianggap buruk. Koalisi mendesak Wali Kota Bandung mencopot yang bersangkutan demi perbaikan kondisi pendidikan di Kota Bandung.
Koalisi memaparkan tumpukan masalah yang tak bisa ditangani Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung. Mulai dari pembiaran pungutan sekolah oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, pungutan uang karyawisata, les, renang, pemantapan, dan perpisahan sekolah, juga penjualan buku lembar kerja siswa (LKS) dan seragam oleh sekolah.
"Banyak guru yang tidak tersertifikasi karena perbedaan data pusat dengan di dinas," kata Koordinator Investigasi Koalisi, Iwan Hermawan, di Gedung Indonesia Menggugat, Rabu, 4 Juli 2012.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan mengatakan tuntutan koalisi tersebut dinilai wajar. Ia mengakui banyak masalah pendidikan yang belum beres. "Bantuan Operasional Sekolah telat, persoalan guru honorer, penerimaan siswa baru," katanya, Rabu, 4 Juli 2012.
Menurut dia, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung seharusnya diganti mulai 1 Juli lalu. Karena usia kepala dinas sekarang sudah masuk usia pensiun. "Harusnya tidak ada masa perpanjangan pensiun supaya tidak menghambat birokrasi di bawahnya," kata Teddy.
Selain itu, penggantian dinilai perlu dilakukan agar ada penyegaran dan masalah-masalah pendidikan bisa diselesaikan dengan cepat. "Kalau masih ada perpanjangan pensiun berarti reformasi birokrasi di Bandung itu bohong," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Oji Mahroji, yang dihubungi Tempo berkali-kali, tak mengangkat teleponnya.
ANWAR SISWADI
Berita Terkini
Saham-saham yang Untung Hari Ini
Alasan Trans TV Berencana PHK Karyawan
Empat Hari Beruntun, Indeks Naik 3,85 Persen
Diisukan PHK Karyawan, Ini Konfirmasi Trans TV