TEMPO.CO, Jakarta - Jawa Timur menjadi wilayah penyumbang pengadaan setara beras terbesar di Indonesia sepanjang semester I tahun ini. Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengatakan Jawa Timur menyumbang 31,27 persen dari total pengadaan beras sebesar 2,36 juta ton.
"Jawa Tengah sebesar 23,79 persen, Jawa Barat 15,19 persen, Sulawesi Selatan 10,10 persen, dan Nusa Tenggara Barat sebesar 4,6 persen," kata Sutarto, Rabu, 4 Juli 2012.
Sisanya, pemasok beras berasal dari wilayah lain seperti Lampung, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Aceh, dan Yogyakarta. Pulau Jawa menyumbang 74,25 persen atau mayoritas dari total pengadaan tersebut.
Bulog juga menyampaikan telah menyerap 2,34 juta ton beras sepanjang semester I 2012 dari target 4,1 juta ton. Jumlah ini naik 83 persen dibanding periode yang sama di 2011.
Sutarto menyatakan capaian di semester I tahun ini merupakan yang tertinggi dibandingkan pengadaan beras selama tahun 2010 dan 2011. Pada 2010, Bulog hanya menyerap 1,89 juta ton dan di tahun berikutnya 1,73 juta ton.
"Kami mengakui produksi padi tahun ini memang baik dibandingkan dua tahun lalu, sehingga capaian Bulog juga bisa tinggi," kata dia. Membaiknya produksi padi terjadi karena pihaknya menjalankan strategi yang tepat seperti pemberian intensif kepada mitra kerja khususnya penggilingan kecil.
Bulog memastikan bahwa persediaan beras hingga sembilan bulan ke depan aman. Alasannya, saat ini cadangan beras pemerintah mencapai 468 ribu ton dan cadangan milik Bulog sebesar 1,9 juta ton.
SYAILENDRA
Berita Terkait:
Bulog Janji Maksimalkan Penyerapan Beras Petani
BPS Ramal Produksi Padi Naik 4,31 Persen
Produksi Padi Diramalkan Naik 4,31 persen
Pemerintah Optimistis Capai Target Produksi Padi
Tiga Pilar Bangun Pabrik Beras Rp 205 miliar
Target Surplus 10 Juta Ton Beras Terkendala Bupati