Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Jabatan Gubernur, Kerabat Keraton Yogya Galau

image-gnews
Sinuhun Pakubuwono XIII, Hangabehi, berjalan dari Kori Kamandungan menuju Sitinggil jelang kirab Tingalan Jumenengan di Komplek Keraton Surakarta, Minggu (17/6). TEMPO/Andry Prasetyo
Sinuhun Pakubuwono XIII, Hangabehi, berjalan dari Kori Kamandungan menuju Sitinggil jelang kirab Tingalan Jumenengan di Komplek Keraton Surakarta, Minggu (17/6). TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -- Kerabat Keraton Yogyakarta mengaku masih merasa bimbang meski rumusan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY khususnya soal pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DI Yogyakarta sudah menunjukkan titik terang.

Rabu 4 Juli Tim Asistensi RUUK dan Tim Kementerian Dalam Negeri menyatakan telah mencapai kesepahaman mengenai pengisian jabatan kepala daerah bagi DI Yogyakarta tersebut pada Rabu 4 Juli 2012.

"Soal pengisian jabatan kepala daerah DIY sudah final, tinggal ketok DPR,” kata anggota Tim Asistensi RUUK Achiel Suyanto usai melakukan perumusan draft RUUK dengan Tim Kemendagri di Jakarta Rabu malam 4 Juli 2012.

Tim asistensi RUUK dalam pertemuan dengan Kemendagri juga sudah membahas masalah status tanah Keraton, Pura Pakualaman, masyarakat adat namun belum mengerucut. “Paling tidak perlu bertemu 2-3 kali lagi," kata Achiel.

Atas hasil itu, kerabat Keraton Yogyakarta yang juga adik tiri Sultan HB X, GBPH Prabukusumo mengaku cukup lega.

“Tapi bagaimana dengan hal lainnya, apakah konsep paugeran (aturan) Keraton juga sudah masuk?” kata Prabukusumo kepada Tempo.

Menurut Prabu, terakomodasinya paugeran atau aturan Keraton dan Pakualaman dalam opsi penjabaran pasal-pasal pengisian jabatan dalam RUUK akan turut mempengaruhi kuat tidaknya RUUK itu jika setelah  disahkan. Sebab, kalau ada sedikit celah saja, maka RUU yang disahkan akan mengalami judicial review dan membuat masyarakat kembali dilanda polemik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau sebatas umur, tingkat pendidikan, dan pelaporan kekayaan itu memag amanat Undang-Undang untuk calon Gubernur secara umum,” kata dia.

Prabu menambahkan soal rumusan pengisian jabatan Gubernur oleh Sultan setidaknya juga harus mencakup detil hal-hal selain sekedar memberikan hak prerogratif. Seperti bagaimana jika nanti Sultan bertahta tidak mau menjadi Gubernur, bagaimana jika belum memenuhi syarat, hingga siapa yang berhak menggantikan.

“Paugeran ini penting masuk agar tidak menjadi bumerang bagi Sultan ketika mengambil keputusan soal pengisian Gubernur,” kata dia.

Soalnya, persepsi atas paugeran yang dimiliki Keraton pun bisa saja tak semua sama antara satu kerabat dengan lainnya. Seperti misalnya masih adanya perdebatan bagaimana jika Sultan tidak memiliki anak laki-laki, bagaimana jika tersangkut masalah pidana, siapa putra dalem (anak raja) yang berhak bertahta, dan sebagainya.

PRIBADI WICAKSONO



Berita Terkait:
Kerabat Keraton Setuju Gubernur Ditetapkan DPRD 
Pembahasan RUU Keistimewaan Terancam Mundur 
Sultan Isyaratkan Persetujuan Soal Gubernur DIY
Ternyata Sultan Yogya Jago Main Layang-layang
Perhelatan Dwi Abad Pakualaman Selama Empat Hari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

16 hari lalu

Logo perguruan pencak silat Merpati Putih. wikipedia
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

38 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Sejumlah warga melintas di depan  Keraton Surakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu. Foto: TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE.
Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.


UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

Sumbu Filosofi Yogyakarta. Foto:  kebudayaan.kemdikbud.go.id.
UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.


Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.


Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Keraton Solo. ANTARA/Aris Wasita
Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022


Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta bersyukur kunjungan wisatawan mulai pulih dan menggerakkan roda perekonomian mereka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.