TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Ahmad Jauhari mengaku belum mengetahui temuan Badan Pemeriksa Keuangan yang menyebutkan 653 ribu Al-Quran menumpuk di Gudang PT Adhi Aksara Abadi Indonesia di Tambun, Bekasi. (Baca: Setengah Juta Al-Quran Teronggok di Gudang)
"Saya harus cek dulu," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis 5 Juli 2012.
Menurut dia, seluruh Al-Quran yang dicetak tahun lalu telah didistribusikan. Al-Quran dibagikan ke Kantor Wilayah Kementerian Agama di seluruh Indonesia dan 50 kantor Kementerian di tingkat kabupaten, serta beberapa majelis taklim dan taman pendidikan Al-Quran. "Anak buah saya bilang sudah didistribusikan semua," ujarnya.
Ahmad menduga, Al-Quran yang menumpuk itu adalah hasil pengadaan tahun 2012. Namun, sekali lagi ia mengatakan perlu mengecek kebenaran temuan BPK tersebut.
Badan Pemeriksa Keuangan menemukan 653 ribu Al-Quran menumpuk di gudang PT Adhi Aksara Abadi Indonesia, rekanan Kementerian Agama dalam proyek itu. Ribuan Al-Quran tersebut merupakan hasil proyek pengadaan Al-Quran bernilai Rp 20,569 miliar dengan dana dari APBN-P 2012.
Berdasarkan data BPK, pada 2011 Kementerian Agama melakukan dua kali pengadaan Al-Quran dengan total realisasi Rp 25,165 miliar. Pengadaan pertama adalah 85.110 buku mushaf besar Al-Quran, 10 ribu Al-Quran saku, 20 ribu Al-Quran dan terjemahan, 61 ribu juz amma dan terjemahan, 1.445 tafsir Al-Quran, dan 65 ribu buku surat Yasin.
GADI MAKITAN | MARTHA TERTHINA
Berita Terkait:
Setengah Juta Al-Quran Teronggok di Gudang
Proyek Pengadaan Al-Quran Bengkak 44 Kali Lipat
Bukan Hanya Suap, Pengadaan Al-Quran Bermasalah
Terjemahan 3.226 Ayat Al-Quran Pemerintah Keliru?
KPK Rahasiakan Penyuap Korupsi Quran