Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjelang Ramadan, Harga Daging Sapi Terus Naik

image-gnews
ANTARA/Aguk Sudarmojo
ANTARA/Aguk Sudarmojo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang bulan Ramadan, sebagian barang bahan pokok mulai merangkak naik. Dari pantauan Tempo di Pasar Kramat Jati, daging sapi adalah salah satu kebutuhan yang harganya cenderung terus naik dan belum pernah turun sepanjang tahun ini.

"Untuk hari ini saja, harga jual daging sapi sudah sekitar Rp 78 ribu per kilogram atau naik Rp 8.000 dari empat hari lalu," kata salah satu pedagang Pasar Kramat Jati, Endang Rahmat Sutisna. Ia mengatakan kenaikan tersebut terjadi hampir setiap hari sejak tiga bulan lalu.

Senada dengan Endang, pedagang daging sapi lainnya, Nitong, juga mengatakan hal yang sama. Pola kenaikan harga daging, ia menjelaskan, tidak langsung naik sekaligus. Tetapi naik perlahan sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 setiap harinya.

"Naiknya memang sepertinya tidak terlalu besar," kata Endang. Namun, menurut dia, hal itu terjadi setiap hari dan saat diakumulasikan kenaikan harga terlihat sangat besar. Hal ini akan mempengaruhi penjualannya karena harga yang naik tersebut akan membuat pembeli mengurungkan niat mengkonsumsi daging sapi.

Berdasarkan penuturan keduanya, kenaikan harga daging menjelang Ramadan sebenarnya hal yang biasa terjadi setiap tahun. Karena permintaan di awal Ramadan pasti akan meningkat akibat banyak masyarakat yang melakukan hajatan seperti pernikahan atau sunatan sebelum bulan puasa.

Endang mengatakan, harga biasanya akan sedikit stabil saat awal Ramadan dan melonjak tajam menjelang Hari Raya Idul Fitri akibat permintaan daging yang juga terdongkrak naik. Namun setelah Idul Fitri, harga akan berangsur-angsur kembali normal. Biasanya, kata dia, harga daging saat Idul Fitri bisa menembus Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram. Setelah itu, kembali ke harga normal sekitar Rp 60 ribu per kilogram.

"Tetapi untuk tahun ini tidak begitu," kata Endang. Ia mengatakan harga daging setelah Idul Fitri tahun lalu memang sempat turun. Namun memasuki 2012, harga daging malah terus naik perlahan dan tidak pernah turun. Bahkan, harga beli daging sapi saat ini sebenarnya sudah lebih mahal daripada harga jual daging sapi saat menjelang Ramadan tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya, menurut dia, banyak pedagang yang terpaksa memangkas keuntungannya dan mencari rumah pemotongan daging lain yang bisa memberikan harga daging sapi lebih murah kepada mereka agar harga jual mereka tidak terlalu tinggi.

Nitong mengatakan, banyak orang salah paham dengan mengatakan bahwa harga daging sapi dinaikkan oleh pedagang. Nyatanya, kata dia, pedagang seperti dirinya hanya mengikuti harga yang ditetapkan oleh bos (sebutan untuk distributor pedagang sapi dari rumah potong ke pedagang pengecer). Jika harga dari bos naik, katanya, maka mau tidak mau mereka juga menaikkan harga agar mendapat untung.

"Sebenarnya setiap kilonya kami hanya mengambil untung Rp 2.000 saja", kata dia. Keuntungan itu ia perhitungkan berdasarkan harga daging yang ia beli dan ongkos penjualan lainnya. Bahkan jika sedang sepi, menurut Nitong, mereka terpaksa menjual rugi daging. "Daripada busuk dan terbuang. Kan, malah tambah rugi," kata pria berumur 65 tahun ini.

Ia sendiri lebih senang jika harga daging sapi stabil dan di bawah Rp 70 ribu sehingga dirinya dapat mengambil keuntungan lebih besar daripada keuntungan yang mereka ambil saat ini.

Selain Nitong dan dan Endang, beberapa pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati juga menawarkan harga yang tidak berbeda jauh dari mereka berdua. Harga yang ditawarkan berkisar Rp 78 ribu. "Memang sudah dari sananya sudah mahal," kata para pedagang tersebut.

RAFIKA AULIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi

10 September 2012

Seniman tanjidor pada Perayaan Lebaran Betawi di Lapangan Eks Djabesmen, Jakarta Utara, Senin (10/9). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi

Fauzi Bowo menyerahkan kartu Jamkesda kepada 160 artis Betawi.


Jakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak

31 Agustus 2012

Sejumlah warga mengikuti tradisi Lebaran Ketupat di halaman Walikota Jakarta Barat, (30/8). Tradisi ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam dekorasi serta penyajian ketupat sebanyak 30 ribu ketupat dari berbagai jenis ukuran. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Jakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak

Jakarta Barat mengalahkan rekor sebelumnya, sebanyak 15 ribu ketupat di Kalimantan.


Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun  

28 Agustus 2012

TEMPO/Tony Hartawan
Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun  

Ada 24 kejadian kecelakaan dengan dua pemudik tewas, 47 orang luka ringan, dan kerugian material Rp 31 juta.


Pelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang  

28 Agustus 2012

Pemudik menunggu keberangkatan Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (13/8). PT KAI menerapkan penjualan tiket sesuai kapasitas angkut pemudik agar tidak ada penumpang berdiri dengan tujuan menghadirkan kenyamanan. ANTARA/M Agung Rajasa
Pelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang  

Kondisi angkutan kereta relatif lebih nyaman bagi pengguna kereta. Karena tidak ada kasus pencopetan, pencurian, hingga pembiusan.


25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten

28 Agustus 2012

MULAI MENINGKAT. Beberapa kendaraan masuk ke dalam kapal penyeberangan dermaga di Pelabuhan Merak, Banten. Pada Jumat (26/9) malam arus lalulintas mudik yang masuk ke pelabuhan sudah mulai meningkat. ANTARA/VEGA
25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten

"Jumlah angka kecelakaan arus mudik tahun ini menurun jika dibandingkan tahun lalu."


Puncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7  

28 Agustus 2012

Terminal Pulogadung. TEMPO/ Panca Syurkani
Puncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7  

Tiap 10 menit sekali ada satu bus antarkota antarprovinsi yang tiba dan menurunkan penumpang.


Kereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini

28 Agustus 2012

Sejumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api menunggu tibanya kereta diruang tunggu penumpang di Stasiun Senen, Jakarta, (13/08). Menurut data Kementrian Perhubungan, sepekan menjelang Lebaran tercatat telah terhitung sebanyak 578.181 orang pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini

Tahun ini, sekitar 2 juta lebih penumpang menggunakan kereta api sebagai angkutan Lebaran.


Buka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan  

27 Agustus 2012

Polisi memberlakukan buka tutup jalan di jalur utama wisata menuju Garut di kawasan Ciaro, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/8). TEMPO/Prima Mulia
Buka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan  

Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Henkie Kaluara mengklaim sistem buka-tutup dan rekayasa jalur satu arah lebih ampuh mengatasi macet.


Jalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak

27 Agustus 2012

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Jalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak

Kasus kecelakaan tersebut mayoritas disebabkan faktor manusia, seperti mengantuk, kecepatan tinggi dan menggunakan handphone sambil mengemudi.


2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor

27 Agustus 2012

Pemudik bermotor melintas Perempatan UNISMA di Jl. Raya Kalimalang, Bekasi, Minggu (26/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto
2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor

Kepolisian meminta masyarakat turut melaporkan kondisi yang masih kurang di jalur-jalur mudik.