Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Yogya Tampilkan Pusaka Kepada Presiden Cek

image-gnews
Presiden Republik Cek, Vaclav Klaus (kiri) saat mengunjungi Keraton Yogyakarta ditemani Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X dalam lawatannya ke Yogyakarta Minggu (8/7). TEMPO/Pribadi Wicaksono.
Presiden Republik Cek, Vaclav Klaus (kiri) saat mengunjungi Keraton Yogyakarta ditemani Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X dalam lawatannya ke Yogyakarta Minggu (8/7). TEMPO/Pribadi Wicaksono.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -Presiden Republik Cek Vaclav Klaus beberapa hari ini berada di Indonesia. Dia negerinya langsung terbang lebih dulu ke Yogyakarta. 

Setelah mendarat di Bandara Adisucipto sekitar pukul 10.45 WIB, bersama delegasinya, Presiden Vaclav Klaus mengunjungi Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Dia berada di kompleks candi itu bersama Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Malarangeng dan Bupati Sleman Sri Purnomo. 

Lawatan Presiden Vaclav Klaus lalu menuju Keraton Yogyakarta. Di keraton, dia dipandu secara langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X yang didampingi istri GKR Hemas serta para putri-putrinya, Minggu 8 Juli 2012. 

Dalam kunjungan singkat sekitar setengah jam tersebut, Sultan dan keluarganya menjadi guide dan memberikan penjelasan secara langsung seluruh isi dan sudut keraton hingga koleksi keris pusaka dan tombak di Tratag Bangsal Kencono Keraton.

Sultan sendiri yang menjelaskan kepada Klaus koleksi benda keraton seperti yang tertuang dalam Banyak Dalang Sawung Galing Harda Walita Kacu Mas yang terbuat dari emas murni. Barang-barang tersebut diantaranya berupa patung hewan seperti Banyak (Angsa), Naga dan Ayam Jantan.

"Banyak Dalang Sawung Galing itu menjadi simbol harapan dimana Raja yang bertahta memiliki sifat-sifat yang tersimpan dari benda-benda tersebut seperti ketegasan dan mengayomi," kata Juru Bicara Pemprov DIY, Kuskasriati yang turut hadir dalam kesempatan kunjungan negara tersebut.

Selain mendapat penjelasan dari pusaka-pusaka yang dikeluarkan dan dipajang berjejer di atas meja dengan tetaburan bunga itu, Sultan juga menjelaskan kepada Klaus mengenai fungsi-fungsi ruang yang ada di kompleks keraton, mulai bagian utama seperti Bangsal Kencono tempat menyambut tamu VVIP hingga tempat khusus pendopo tempat para abdi dalem memainkan karawitan setiap tamu datang. 

Dalam sesi perjalanan mengitari kompleks Keraton sore itu, tiba-tiba Presiden Klaus terpaku pada bebunyian gamelan yang mengalun pelan agak jauh dari tempatnya berdiri. Lantas dia bertanya kepada Sultan soal kegiatan karaitan di kompleks itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Klaus pun lantas mendekati para pengrawit yang tengah bermain irama Gending Monggang dari perangkat Guntur Laut dan berdiam sejenak untuk mendengarkan musik yang ditabuh para abdi.

"Gending Monggang ini khusus ditabuh ketika Ngarsa Dalem atau Presiden keluar. Ini khusus untuk menyambut tamu agung," kata Kuskasriati.

Sultan HB X seusai mengantar tamunya keluar mengaku tidak ada pembicaraan khusus dengan Presiden Vaclav Klaus. Menurutnya, kunjungan hanya singkat karena besok pagi Presiden Klaus diagendakan bertemu dengan Presiden SBY di Jakarta. "Waktunya hanya singkat karena sore ini harus ke Jakarta besok harus bertemu Presiden," kata dia.

Menurut Sultan, kunjungan yang dilakukan hanya untuk melihat sejumlah benda koleksi. Hal tersebut berkaitan dengan upaya memperkuat hubungan yang telah terbangun selama 10 tahun terakhir antara DIY dengan Republik Cek. 

Kerjasama yang telah terbangun selama ini lebih ke arah budaya. "Budaya itu macam-macam tidak harus seni, bisa juga pendidikan,” katanya. Sultan berharap kerjasama dengan Republik Cek saat ini yang bisa diperdalam adalah memperkuat basis Teknologi Informasi di Yogyakarta.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

4 Desember 2023

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

Sultan Hamengku Buwono X menyatakan dirinya hanya menjalani amanat undang-undang.


Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

10 September 2023

Sederet event dalam event Sibakul Sport Fest 2023 di Yogya dalam peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan DIY Sabtu-Minggu, 9-10 September 2023. Dok.istimewa
Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

Dalam satu kegiatan lomba lari saja, ada 3.500 peserta mengikuti event lari SiBakul Sport Fest melintasi jalur sumbu Filosofis Yogyakarta.


Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

25 Agustus 2022

Warga memainkan alat musik gamelan saat mengikuti Kirab Budaya Bedayan Pucuk Putri di kebun teh Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 30 Juli 2019. Foto: Bram Selo Agung
Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

Parade gamelan Nusantara ini akan diikuti 50 seniman karawitan dan bakal berkeliling ke sejumlah titik di wilayah Kulon Progo.


Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

9 April 2018

Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono dan istrinya menyambangi warung angkringan di Pendopo Lawas, Alun Alun Yogyakarta, 8 April 2018. SBY akan menggelar acara Ngopi Bareng SBY di tempat itu. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

SBY menyinggung perannya menelurkan UU Keistimewaan Yogya pada saat ia jadi presiden. SBY minta kader Demokrat dukung Keistimewaan Yogya.


Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

22 Maret 2018

Seorang warga memunguti perabotannya yang tersisa saat eksekusi lahan di Jalan Suryowijayan, Yogyakarta, Senin (28/1). Sebanyak lima keluarga (Edy Soekarno, Parjono, Heru Marjono, Prayitno, dan Parman Mantodihardjo) yang menghuni tanah Sultan Ground (SG) seluas 124 meter persegi sejak tahun 1970an ini harus meninggalkan lokasi karena dikabulkannya permohonan pihak Cahyo Antono dengan dasar kepemilikan
Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

PAN Yogya membela pernyataan Amien Rais soal bagi-bagi sertifikat oleh Jokowi. PAN meminta pemerintah melihat masalah pertanahan di Yogyakarta.


Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

9 Oktober 2017

Sri Sultan Hamengkubuwono X usai menghadiri sidang di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 17 November 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

Presiden Jokowi baru akan melantik Sultan Hamengku Buwono X pada 16 Oktober mendatang. Sultan Hamengku Buwono siap jadi Plt Gubernur.


Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

4 Oktober 2017

Gaya Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy bernyanyi bersama tim paduan suara setelah Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 2017. TEMPO/Ilham Fikri
Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

DI Yogyakarta menyumbang 18 warisan budaya. Kantongi sertifikat penetapan Warisan Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

26 September 2017

Wahyu Aji Trilaksana menjalani operasi patah tangan kiri usai balapan underbone 150 cc di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Selasa 26 September 2017. Sumber: facebook Yamaha Racing Indonesia.
Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

Pembalap Yamaha Racing Indonesia, Wahyu Aji menjalani operasi tangan kirinya setelah mengalami kecelakaan di Asia Road Racing Championship (ARRC)


Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

15 September 2017

Adik kandung Sri Sultan Hamengkubuwono X, KGPH Hadiwinoto melangsungkan ritual Ngabekten kepada raja jawa Sri Sultan Hamengkubuwono X di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8). TEMPO/Suryo Wibowo
Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

MUI berharap kalangan internal keraton bisa segera menyelesaikan polemik dengan tetap berpijak pada Al Quran dan Hadist.


Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

13 September 2017

Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Arif Wibowo
Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

Pelantikan Sultan HB X dan Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY aka dilaksanakan Oktober 2017 mendatang.