TEMPO.CO, Jakarta -Sahid Grup mulai membangun mal dan kondotel di Yogyakarta, Ahad 8 Juli 2012. Peletakan batu pertama sudah dilakukan di atas lahan seluas 2,1 hektare dengan fasilitas lengkap, yakni hotel, hunian, bisnis, komersial, hingga rekreasi dan diberi nama Sahid Jogja Lifestyle City (SJLC).
"Ini merupakan pengembangan bisnis kami di bidang properti," kata Vice President Sahid Group, Hariyadi B. Sukamdani.
Kelompok usaha Sahid Group melalui PT Sahid Inti Dinamika itu membangun kawasan sentra bisnis dan kondominum hotel (kondotel) di lokasi yang sangat strategis, yaitu di Babarsari, Depok, Sleman. Lokasi itu terdapat banyak perguruan tinggi dan kos-kosan mahasiswa.
Kawasan terpadu itu berupa lifestyle mall, kondotel, apartemen, convention center, hotel, kolam renang dengan luas bangunan 82.500 meter persegi. Kawasan itu juga masih satu lokasi dengan Hotel Sahid Raya Yogyakarta yang sudah beroperasi sejak 1981.
Dalam pengembangannya, Sahid Group akan membangun lifestyle mall seluas 24.000 meter persegi. Isinya antara lain speciality stores, jaringan bioskop, toko buku, amusement centre, fitness center and spa, restoran dan lain-lain.
Pembangunan kawasan terpadu itu diprediksi memakan waktu sekitar 27 bulan. Pengembangan itu juga akan dilakukan untuk bisnis properti di Jakarta, Bali, Solo, Lampung, Manado, Surabaya, Lombok, dan beberapa wilayah lain di Indonesia.
"Sedangkan kondotel terdiri dari 319 unit kamar, apartemen sebanyak 196 unit, dan convention center empat lantai yang akan diisi dengan ballroom dan 16 ruang pertemuan dengan total luas 6.100 meter persegi," kata dia.
Menurut Setyowati, Public Relation Hotel Sahid Raya Yogyakarta, kehadiran Sahid Yogya Kondotel ini akan menambah jaringan Hotel Sahid yang saat ini telah berjumlah 27 hotel di seluruh Indonesia. "Ini akan menambah sarana bisnis dan kawasan terpadu di Yogyakarta," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Berita Terpopuler
''Kantor KPK Sudah Kayak Warnet''
Sumbangan Hartati untuk Pilkada Buol
Hartati Akui Bertemu Bupati Buol
Siang ini, Moeslim Abdurrahman Dimakamkan
Diare, Neneng Dilarikan ke RS Polri
Hartati Murdaya Bakal Dimintai Keterangan KPK
Boediono Ajak Lestarikan Wayang
726 TKI Bermasalah Tak Dapat Santunan