TEMPO.CO , London: Kejengkelan itu sudah tidak tertahankan. Alisher Usmanov dan Farhad Moshiri, pemegang saham minoritas klub Arsenal, menumpahkan unek-uneknya mengenai kondisi terakhir klub berjulukan The Gunners ini. Pemicunya adalah pernyataan penyerang bintang Robin van Persie pada pertengahan pekan ini yang intinya menyatakan keputusannya untuk hengkang dari klub yang dibelanya sejak delapan tahun lalu.
Bagi Usmanov, yang merupakan warga negara Uzbekistan, dan Moshiri, warga Inggris keturunan Iran, kepergian Van Persie bisa menjadi lonceng kematian bagi klub yang dengan susah payah meraih peringkat ketiga Liga Primer Inggris pada musim lalu itu. Kedua investor, yang bernaung dalam perusahaan investasi Red and White Securities Ltd dan memiliki 29,72 persen saham, menyalahkan pemegang saham utama, Stanley Kroenke.
Lewat perusahaan Kroenke Sports Enterprises UK Ltd, Kroenke memegang 66,83 persen saham. Kroenke, yang menjadi pemegang saham Arsenal sejak tahun lalu, merupakan pemilik klub basket Denver Nuggets dan klub hoki Denver Avalanche di Amerika Serikat. Sedangkan sisanya, sekitar 3,45 persen, merupakan milik sejumlah pemegang saham lainnya.
Lewat surat terbuka pada 5 Juli lalu, yang kemudian meriuhkan berita olahraga di media Inggris, keduanya menyalahkan strategi keuangan Kroenke, yang cenderung mengandalkan sumber pembiayaan sendiri. Cara ini ternyata membuat klub kesulitan membayar utang pembangunan stadion Emirates sehingga "terpaksa" menjual pemain-pemain topnya.
"Kondisi ini persis tecermin pada kondisi dari kapten tim, Robin van Persie, yang bermain luar biasa pada musim lalu," tulis keduanya dalam surat sepanjang lima halaman itu. "Dan sekarang kita kembali berhadapan dengan situasi kemungkinan kehilangan pemain terbaik kita karena klub tidak mampu memberinya masa depan dan keyakinan untuk memenangi trofi." Belum ada tanggapan dari Kroenke terkait dengan tudingan pemegang saham minoritas ini.
Van Persie, yang merupakan pemain asal Belanda berusia 28 tahun, menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Primer Inggris dengan 30 gol. Dia juga tercatat pada urutan kedelapan sebagai pencetak gol terbanyak Arsenal dengan 132 gol. Van Persie merupakan pemain bintang terakhir yang kemungkinan besar bakal meninggalkan stadion Emirates, markas tim.
Pelatih Arsene Wenger memang masih mencoba melobi pemain kesayangannya itu. Namun Van Persie tampaknya sudah putus harapan pada manajemen dan prestasi klub. Trofi terakhir yang diraih Arsenal adalah Piala FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) pada 2005. Dalam pernyataan persnya pada pertengahan pekan lalu, Van Persie mengungkapkan unek-uneknya soal ketidaksepahaman dirinya dengan manajemen klub. "Kami tidak sepakat tentang sejumlah aspek yang bisa dilakukan ke depan."
Saat ini sejumlah klub sedang mengincar pemain kidal itu. Manchester City, misalnya, telah mengajukan penawaran harga transfer sekitar Rp 292 miliar untuk bisa memboyongnya. Ini sepertinya lanjutan dari upaya manajemen City, yang merupakan klub juara Liga Primer Inggris musim lalu, untuk memboyong para pemain bintang Arsenal setelah mendapatkan gelandang Samir Nasri dan bek kiri Gael Clichy.
Menurut Usmanov dan Moshiri, jajaran manajemen yang diisi eksekutif pilihan Kroenke hanya berkutat membayar utang pembangunan Stadion Emirates dengan menjual para pemain bintang. Stadion berkapasitas sekitar 60 ribu tempat duduk itu menelan biaya pembangunan sekitar Rp 6,8 triliun, yang dibangun sejak 2003 selama tiga tahun.
Stadion ini merupakan yang ketiga terbesar di Inggris setelah Stadion Wembley dan Stadion Old Trafford. "Harga tiket juga dinaikkan sehingga membebani para pendukung," kata mereka. Menurut kedua investor ini, manajemen seharusnya memikirkan opsi penerbitan saham baru untuk menggalang dana publik demi melunasi utang.
"Tapi pemegang saham utama takut persentase kepemilikan sahamnya tergerus," mereka menuturkan. "Sementara kami siap untuk terus membeli saham jika ada yang ingin menjual. Keduanya menyesalkan sikap Kroenke yang terus-menerus menghindar untuk bertemu.
Terlebih, Kroenke terkesan menyalahkan keduanya lewat pernyataan yang dikeluarkan Ivan Gazidis, anggota dewan direktur Arsenal. Beberapa waktu lalu, Gazidis mengatakan Usamov dan Moshiri berusaha meminta jatah kursi manajemen, yang malah bisa membuat situasi perusahaan tidak stabil. "Saya khawatir target tim semakin lama makin turun," kata Usmanov. "Dan puncak prestasi tahun depan hanya sekadar bisa berlaga di Liga Champions."
GUARDIAN | DAILY MAIL | BUDI RIZA
Berita lain:
Peluru yang Pergi dari Arsenal
Alasan Faisal Basri Bekerja Sama dengan Hendardji
''Kantor KPK Sudah Kayak Warnet''
KPU Berharap Kampanye Cagub Efektif Tekan Golput
Perceraian Tom Cruise, Ini Tanggapan Nicole Kidman
Bupati Buol Pantang Mundur Karena Dugaan Korupsi
10 Tanda Pria (Sungguh) Jatuh Cinta
Nama Unik Fisika: Dari Partikel Tuhan hingga Quark
Puluhan Pendukung John Kei Geruduk RS Polri