TEMPO.CO , Surakarta: Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bekerja sama dengan Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) Solo mengadakan pelatihan membatik untuk tunarungu.
Pelatihan diadakan di studio batik Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta mulai Jumat, 6 Juli 2012. “Selanjutnya pelatihan akan diselenggarakan tiap Jumat sore selama 10-15 kali pertemuan,” ujar Basnendar, dosen di Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta, kepada Tempo, Jumat, 6 Juli 2012.
Dia mengatakan pelatihan dilakukan untuk memberi pengetahuan soal membatik kepada tunarungu. Mulai soal desain, cara canthing, nglorot, hingga mewarnai. Setiap peserta juga mendapat modul untuk dipelajari di rumah.
Meskipun sebatas ingin mengenalkan, dia berharap nantinya mereka bisa berwirausaha dengan berbekal ilmu selama pelatihan. “Siapa tahu mereka bisa wirausaha batik,” ucapnya.
Dia mengatakan pelatihan di atas baru pertama kali diadakan. Karena keterbatasan biaya dan tempat, kali ini baru 15 orang yang ikut pelatihan. “Ke depan bisa lebih banyak,” katanya.
Tidak hanya membatik, pihaknya berencana mengajarkan seni keramik, seni lukis kaca, hingga seni ukir kepada tunarungu. Itu sebagai bentuk pengabdian ISI Surakarta kepada masyarakat. “Sekaligus membuktikan bahwa tunarungu bisa berprestasi dan tidak kalah dengan mereka yang panca inderanya normal,” katanya.
Seorang peserta, Dian Primadika, 21 tahun, berharap bisa menambah ilmu dari pelatihan membatik itu. Sepekan terakhir, dia sudah bekerja di sebuah industri batik di Laweyan.
“Saya di bagian desain,” katanya. Dengan pelatihan, dia ingin memperkaya wawasan tentang motif dan desain, beserta cara pembuatan batik. Ke depan, dia bercita-cita memiliki usaha batik sendiri.
UKKY PRIMARTANTYO