Harga Telur dan Ayam Merangkak Naik

Suasana sebuah rumah potong ayam di Parung, Bogor, Rabu (2/9). Menurut data Departemen Perdagangan, pasokan ayam dan telur cukup untuk memenuhi peningkatan permintaan menjelang lebaran. Foto: TEMPO/Panca Syurkani
Suasana sebuah rumah potong ayam di Parung, Bogor, Rabu (2/9). Menurut data Departemen Perdagangan, pasokan ayam dan telur cukup untuk memenuhi peningkatan permintaan menjelang lebaran. Foto: TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Cirebon -- Puasa masih sekitar dua pekan lagi, tetapi harga telur dan ayam broiler di Cirebon sudah merangkak cukup tinggi. Namun, pemerintah daerah menilai kenaikan harga tersebut masih dalam batas wajar.

Berdasarkan pantauan di Pasar Pagi, Kota Cirebon, harga telur ayam saat ini sudah mencapai Rp 19 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 17 ribu per kilogram dua hari lalu. "Menjelang puasa ini, harga telur ayam terus naik," kata Ida, pedagang telur ayam di pasar tersebut.

Ida mengatakan harga telur ayam dari pemasoknya sudah naik. "Jadi, mau tidak mau pedagang pun ikut menaikkan harga."

Selain telur ayam, harga ayam broiler dan daging sapi pun naik. Ayam broiler naik dari sebelumnya Rp 26 ribu per kilogram menjadi Rp 29 ribu per kilogram. Sedangkan daging sapi saat ini sudah dihargai Rp 70 ribu per kilogram. "Kalau harga daging sapi sudah bertahan beberapa hari ini," kata Sukur, pedagang daging sapi.

Sebelum harga ayam naik, harga daging sapi sudah naik terlebih dulu. "Kemungkinan mendekati puasa dan Lebaran harga daging ayam akan kembali naik," katanya.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kota Cirebon, Eddy Tohidi, mengatakan kenaikan harga ini masih tergolong wajar. "Terutama karena menjelang puasa dan Lebaran," ujarnya. Ia mengatakan akan tetap memantau pergerakan harga di pasar.

IVANSYAH