TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian masih menyelidiki unjuk rasa berujung anarkistis terkait pemilihan kepala daerah di Kabupaten Nagan Raya, Nangroe Aceh Darussalam. “Kami terus melakukan pemeriksaan,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Agus Rianto di Jakarta, Selasa, 10 Juli 2012.
Dari hasil pemeriksaan sementara yang digelar oleh Kepolisian Resor Nagan Raya, ada 66 warga yang sudah diamankan. Tujuh orang di antaranya masih dalam pemeriksaan intensif. Sedangkan yang lainnya sudah dipulangkan. “Tidak ada warga yang mengalami luka” ujar Agus.
Unjuk rasa yang berujung anarkistis itu terjadi di Nagan Raya pada Senin, 9 Juli 2012, sekitar pukul 23.30 WIB. Akibatnya, tiga polisi, yaitu Brigadir Dua Maulia Arsati, Brigadir Dua Nofrizal, dan Brigadir Dua Rahmat, terluka. Satu unit mobil milik Komisi Independen Pemilihan Nagan Raya rusak berat.
Hasil pilkada putaran kedua di Kabupaten Nagan Raya dimenangkan oleh pasangan Teuku Zularnain-Jamin Idham, dengan jumlah suara 43.640 atau 51,19 persen. Sedangkan pasangan Asib Amin-Djami Has memperoleh dukungan suara 41.608 atau sekitar 48,81 persen.
Menurut Agus, seharusnya kegiatan Pilkada Aceh Barat sudah berakhir. Namun ada tim sukses dari salah satu pasangan calon, yaitu Asib Amin-Djasmi Has, yang tak puas, sehingga ribuan pendukung melakukan unjuk rasa ke kantor KIP setempat. Mereka menuntut KIP membatalkan hasil pilkada.
Mereka menilai pilkada berlangsung curang. KIP tidak mengizinkan penghitungan ulang hasil pilkada. “Sehingga warga tidak puas dan terjadi anarkis,” ujarnya.
TARI OKTAVIANI