TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menganggap polemik studi kelayakan pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) sebagai persoalan biasa.
"Kalau dalam suatu proyek dan perencanaannya memang banyak usulan atau perubahan ini sudah biasa dianggap masukan," ujarnya di Jakarta, Senin, 9 Juli 2012.
Ia menganggap persoalan antara kubu Graha Lampung Banten Sejahtera selaku inisiator dengan pemerintah soal pengerjaan studi tersebut merupakan bagian dari memberi masukan. Menurut Hatta, hingga kini pembangunan jembatan Selat Sunda masih menjadi prioritas pemerintah, terutama dalam program MP3EI.
"Agar nanti ketika semua pihak sudah setuju untuk mulai berjalan, ke depannya tidak akan terjadi masalah tambahan," Hatta berujar.
Pemerintah mentargetkan pembangunan Jembatan Selat Sunda selesai 2014. Namun rencana tersebut terancam mundur karena adanya usulan dari pemrakarsa proyek, Graha Banten Lampung Sejahtera, agar persiapan studi kelayakan dikerjakan lebih dari dua tahun.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Populer:
Wanita Ini Melahirkan dalam Keadaan Koma
Menteri Dahlan Iskan Mau Impor Kelinci
Saweran KPK Dianggap Bentuk Pembodohan
Wanita Ini Isteri Kim Jong Un?
Istri Mantan Presiden Ini Golput