TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 59 imigran gelap asal Timur Tengah berhasil dievakuasi ke Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, hari ini. Para imigran tersebut sebelumnya tertangkap di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur saat hendak menyeberang ke Australia.
Mereka tiba di Kupang sekitar pukul 14.00 WITA di Pelabuhan Tenau Kupang setelah diangkut menggunakan Kapal Motor Wilis milik PT Pelni. Para imigran tersebut langsung dijemput oleh petugas Imigrasi Kupang untuk selanjutnya ditempatkan di tempat penampungan sementara.
"Imigran gelap itu sudah tiba di Kupang gunakan kapal laut," kata Kepala Imigrasi Kupang, Silvester Sililaba kepada Tempo di Kupang, Rabu, 11 Juli 2012. Mereka ditangkap, setelah kapal yang mereka tumpangi terdampar, kerena cuaca buruk, akibat angin kencang dan gelombang tinggi.
Sebanyak 59 imigran asal Timur Tengah itu ditangkap di Pantai Laiwutung, Desa Kadahang, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Senin, 4 Juni 2012. Dari 59 imigran gelap itu, 51 warga negara Irak, enam Iran, satu Kuwait dan satu warga negara Suriah. Terdiri dari 55 laki-laki dewasa, tiga perempuan dan satu anak laki-laki.
Puluhan imigran gelap itu, menurut Silvester, untuk sementara akan ditampung di kantor imigrasi, karena Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) sudah over kapasitas, dan tidak bisa menampung imigran gelap tersebut. "Mereka baru dievakuasi, setelah ada kepastian lokasi penampungan," katanya.
Selama sebulan terakhir ini, aparat keamanan berhasil menangkap sebanyak 128 imigran gelap. Diantaranya, ditangkap di Rote Ndao sebanyak 17 orang, Sumba Barat 51 orang dan Sumba Timur 59 orang.
YOHANES SEO