Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trik Menghilang ala Houdini di Antariksa  

image-gnews
Artis Tippi Hedren dan aktor Neil Patrick saat menghadiri  selesainya perbaikan
Artis Tippi Hedren dan aktor Neil Patrick saat menghadiri selesainya perbaikan "bintang" dari pesulap Harry Houdini di Los Angeles (25/19). Foto: AP/Chris Pizzello
Iklan

TEMPO.CO, San Diego-- Para astronom menemukan temuan yang mengherankan, yang tak pernah terlihat sebelumnya, yaitu menghilangnya awan debu raksasa yang tadinya mengelilingi sebuah bintang. Begitu misteriusnya awan debu ini membuat para astronom mengibaratkannya sebagai trik menghilang pesulap legendaris, Harry Houdini.

"Lenyapnya debu itu bagai trik pesulap klasik. Saat ini Anda melihatnya, detik berikutnya dia lenyap," kata Carl Melis, peneliti di University of California, San Diego, yang menjadi peneliti utama riset ini. "Hanya, dalam kasus ini, kami membicarakan sekumpulan debu yang cukup untuk mengisi tata surya bagian dalam dan debu itu mendadak hilang."

Benjamin Zuckerman, dosen fisika dan astronomi di University of California, Los Angeles, menyatakan bahwa peristiwa menghilangnya awan debu raksasa itu seperti bila cincin yang mengelilingi planet Saturnus menghilang. "Peristiwa ini malah lebih mengejutkan karena cakram debu dari puing batu itu jauh lebih besar dan lebih luas daripada cincin Saturnus," ujar Zuckerman, yang juga terlibat dalam riset tersebut. "Cakram yang mengelilingi bintang itu, jika berada dalam tata surya kita, akan membentang hingga separuh jarak matahari ke bumi, dekat orbit Merkurius."

Riset tentang aksi menghilang di antariksa itu, yang terjadi di sekitar bintang yang berjarak 450 tahun cahaya dari bumi, arah konstelasi Centaurus, diterbitkan dalam jurnal Nature pada awal Juli ini.

"Penemuan ini membingungkan karena kami tidak mempunyai penjelasan yang memuaskan untuk menjelaskan apa yang terjadi di sekitar bintang itu," kata Melis. "Lenyapnya debu ini tampaknya bebas dari pengaruh bintang karena tak ada bukti bahwa bintang itu menghancurkan debu itu dengan sejenis badai matahari besar atau peristiwa besar lain."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melis menggambarkan bintang itu, yang dinamai TYC 8241 2652, sebagai bintang muda yang menyerupai matahari. Baru beberapa tahun lalu bintang itu memperlihatkan seluruh karakteristik "tuan rumah tata surya yang tengah terbentuk" sebelum berubah seutuhnya. Kini, sedikit material debu hangat yang diperkirakan berasal dari tumbukan planet baru masih terlihat jelas.

"Belum ada peristiwa seperti ini, yang pernah terlihat pada ratusan bintang, yang dipelajari para astronom untuk meneliti cincin debunya," kata Zuckerman. "Menghilangnya debu itu sangat cepat, bahkan dalam skala waktu manusia. Menghilangnya debu di TYC 8241 2652 begitu ganjil dan cepat sehingga awalnya saya mengira pengamatan kami keliru."

SCIENCEDAILY| TJANDRA DEWI

Berita lain:
Nokia Luncurkan Tiga Nokia Asha Layar Sentuh

Samsung Siapkan Tablet Windows RT?

Microsoft Deklarasikan Perang Melawan Apple

Adyaksa: Andi Ubah Total, Tak Lanjutkan Hambalang

Gadis Panggilan ini Jadi Desainer Lingerie Top

KPK Tetapkan Tersangka Kasus Hambalang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia