Permintaan Barang Jelang Puasa Meningkat Drastis

Seorang pedagang menata bahan makanan jualannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/1). ANTARA/Zabur Karuru
Seorang pedagang menata bahan makanan jualannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/1). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, Setiadi Surya, mengatakan permintaan barang retail jelang bulan puasa diperkirakan akan meningkat drastis. “Bulan puasa biasanya meningkat hingga tiga kali lipat,” ujar Setiadi saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 Juli 2012.

Menurut Setiadi, permintaan yang tinggi pada bulan puasa sudah hampir pasti terjadi pada bulan puasa. Hampir seluruh sektor retail, baik makanan maupun minuman, disebutnya akan mendapatkan permintaan tinggi. “Hampir pasti naik (permintaan pada bulan puasa),” katanya.

Masyarakat disebut Setiadi umumnya mencari pakaian-pakaian muslim untuk menyambut bulan suci Ramadan dan hari raya Lebaran. Selain itu, permintaan untuk konsumsi dinilainya juga meningkat cukup signifikan.

Menurut Setiadi, peningkatan konsumsi jelang bulan puasa dan Lebaran akan lebih banyak kepada kue kering seperti biskuit dan wafer. Sedangkan untuk minuman, permintaan akan sirup diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan. “Permintaan kue kering dan sirup biasanya sangat tinggi,” katanya.

Adapun lonjakan pembelian masyarakat diprediksi Setiadi akan terjadi pada seminggu sebelum bulan puasa dan seminggu sebelum hari raya Idul Fitri. Faktor pemberian tunjangan hari raya untuk para pekerja disebutnya menjadi penentu pembelian barang-barang retail oleh masyarakat. “Apalagi pemerintah sudah meminta kepada perusahaan agar memberikan THR sebelum Lebaran,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Franky Sibarani, menuturkan permintaan makanan pada bulan puasa diperkirakan akan meningkat sekitar 10-15 persen dari hari biasa. “Itu tergantung dari produk-produknya,” kata Franky.

Peningkatan permintaan makanan dan minuman disebut Franky biasanya lebih banyak pada produk seperti roti, biskuit, dan sirup. Menurutnya, peningkatan itu bisa mencapai 30 persen setiap harinya. “Kami dari pengusaha juga meningkatkan giliran kerja setiap harinya, dari satu kali giliran kerja menjadi tiga kali (giliran kerja),” ujarnya.

DIMAS SIREGAR

Berita Terpopuler
Dahlan Iskan Sensitif di Twitter

Dahlan Iskan: BUMN Mandek Gara-gara Intervensi

Ratu Atut Tolak Usulan Menteri Keuangan

Regional Cerah, Rupiah Menguat

SBY-Merkel: Krisis Saat Ini Tak Seberat 2008

Masih Ada Rezeki Besar Berjualan Via Internet

PU : Surat Kemenpora Sudah Berisi Site Plan