TEMPO.CO, Jakarta– Direktur Teknik PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), Wisudo, mengundurkan diri lantaran tak terima direktoratnya disebut sarang korupsi. "Direktur Utama (Rudy Setyopurnomo) pernah mengatakan kepada media bahwa 60 persen korupsi Merpati berasal dari direktorat saya,” ujarnya kepada Tempo, Rabu 11 Juli 2012.
Menurut Wisudo, tudingan Rudy soal korupsi di direktoratnya bersumber dari hasil audit internal. Audit dilakukan akhir 2010 hingga Juli 2011 untuk membuktikan transparansi pada direktorat teknik. "Niat kami mengaudit kan untuk melakukan pembersihan, tetapi malah dituduh korupsi.”
Wisudo sempat menyatakan keberatannya karena data tersebut dijadikan bukti korupsi. Padahal, sewaktu menjadi komisaris, Rudy mengatakan, Kementerian BUMN masih akan menguji ulang data tersebut. "Tapi sampai sekarang tidak pernah diuji ulang. Lebih baik saya mengundurkan diri," ujarnya.
Namun pengunduran diri Wisudo dari jajaran direksi dibantah Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo. Yang terjadi adalah pergantian direksi. "Pergantian direksi atas perintah Pak Menteri BUMN," ujarnya.
Bahkan, kata dia, Menteri BUMN Dahlan Iskan memerintahkan manajemen Merpati membentuk tim untuk memperbaiki kinerja. Rudy mengaku telah mengajukan beberapa kandidat untuk menduduki pos direksi. Nantinya, jajaran perombakan direksi juga diikuti dengan penambahan satu direksi niaga.
Selanjutnya, Menteri akan menunjuk langsung para kandidat yang diajukan Merpati. Menurut Rudy, banyak calon yang ingin menjadi direktur teknik. Hanya, dia menambahkan, akan mengutamakan kandidat dari Merpati. "Kalau niatnya ingin memperbaiki kinerja, ya kami memilih orang dalam.”
Posisi Wisudo setelah tidak menjabat di Merpati, kata dia, kemungkinan akan kembali ke Kementerian Perhubungan. "Saya sudah menyampaikan ini ke Dirjen Perhubungan mengenai penggantian direksi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan Merpati terbelit kasus korupsi berat. "Bahkan ada yang menawarkan solusi agar menjadi anak perusahaan Garuda Indonesia.” Namun usulan ini dinilai bukan sebagai solusi tepat. "Kalau menjadi anak perusahaan Garuda, justru nantinya malah Garuda yang akan 'sakit',” ujarnya.
Perombakan direksi, kata Dahlan, sebagai upaya memberikan kesempatan kepada Merpati untuk memperbaiki diri. "Beban masa lalu Merpati sudah sangat berat.”
Ihwal rencana melaporkan kasus korupsi di perusahaan penerbangan pemerintah ini, dia mempersilakan manajemen melakukannya. “Kami tidak melaporkan, karena data temuannya ada di manajemen mereka,” kata Dahlan. Namun dia mendukung langkah tersebut.
Rudy menyatakan pihaknya sudah melaporkan kasus korupsi di Merpati ke Komisi Pemberantasan Korupsi. "Sudah beberapa kali kami laporkan.” Bahkan sepuluh karyawan sudah diperiksa terkait dugaan korupsi.
ALI NY | SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain:
Serba-serbi Dahlan Iskan
Dahlan Iskan: BUMN Mandek Gara-gara Intervensi
Dahlan Iskan Sensitif di Twitter
Dahlan Iskan Pakai Mobil Listrik Hijau Pekan Depan
Dahlan Iskan dan Empat Putra Petir
Dahlan Siapkan Empat Varian Mobil Listrik
Menteri Dahlan Iskan Mau Impor Kelinci