TEMPO.CO, Hong Kong - Produk domestik bruto (PDB) Cina di triwulan kedua 2012 kembali melambat ke level terendahnya dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Cina di triwulan kemarin tumbuh 7,6 persen, lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 8,1 persen, sesuai dengan perkiraan para analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswire. Ini merupakan level terlemahnya sejak kuartal pertama 2009.
Sementara untuk periode Januari-Juni, ekonomi Negeri Tirai Bambu yang tumbuh 7,8 persen juga melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 9,6 persen.
Menurut analis dari IHSG Global Insight, perekonomian Cina telah melambat selama enam kuartal berturut-turut, melebihi pendinginan selama lima kuartal yang terjadi pada saat krisis keuangan pada akhir 1990, yang mengakhiri masa pertumbuhan cepat di kawasan Asia.
“Ini adalah pendinginan yang lebih serius dibandingkan krisis keuangan global jika diukur dari puncak ke dasar pelambatan dan hampir sama buruknya seperti pada krisis keuangan Asia,” kata analis dari HIS, Xiangfang Ren, dalam sebuah catatannya kepada kliennya.
Analis dari Bank of America, Merrill Lynch, mencatat bahwa tingkat pertumbuhan dari kuartal ke kuartal sebesar 1,8 persen, terjadi ekspansi dibandingkan dengan triwulan pertama sebesar 1,6 persen, menurut data musiman yang disesuaikan.
Merril Ting Lu, dalam catatannya setelah rilis data dari Biro Statistik, mengatakan bahwa pertumbuhan ini melambat bisa terjadi karena titik balik siklus yang terjadi saat ini, karena pemerintah Beijing telah menggulirkan kebijakan pro-pertumbuhan sejak Mei lalu sehingga dapat mempercepat perekonomian.
Data ekonomi lainnya yang dirilis adalah produksi industri yang juga melambat menjadi 9,5 persen dibandingkan bulan Mei lalu sebesar 9,6 persen. Penjualan retail Cina di bulan Juni kemarin juga melambat menjadi 13,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara penjualan alat-alat rumah di pengecer besar meningkat menjadi 9,5 persen, tumbuh 0,5 persen dari bulan Mei.
Bursa Shanghai siang ini turun tipis 0,67 poin (0,03 persen) ke level 2.184,82. Sedangkan mata uang yuan juga turun 0,0060 poin (0,09 persen) menjadi 6,3807 per dolar Amerika Serikat.
MARKETWATCH | VIVA B. K