TEMPO.CO, Yogyakarta- ART|JOG|12 akan dibuka pada Sabtu besok. Salah satu perhelatan seni rupa terbesar di Yogyakarta ini kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta pada 14-20 Juli 2012. Kali ini ajang pamer karya seniman yang dilaksanakan sejak 2008 itu mengusung tema “Looking East-A Gaze Upon Indonesia Counter”, dengan menampilkan karya 155 seniman.
Para seniman akan mengubah Taman Budaya Yogyakarta (TBY) menjadi sesuatu yang berbeda. "TBY akan diubah menjadi taman hantu kontemporer," kata kurator acara itu, Bambang Toko Witjaksono, di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, 12 Juli 2012.
I Made Widya Diputra alias Lampung menghadirkan karya tiga dimensi berbentuk gajah raksasa di depan galeri. Seniman Joko Dwi Avianto akan membuat instalasi bambu yang menutupi sebagian fasad TBY.
Menariknya lagi, ART|JOG kali ini menampilkan karya dua seniman internasional kenamaan, Ashley Bickerton, seniman asal Amerika Serikat yang tinggal di Bali, dan Wim Delvoye, seniman yang sekaligus akan membuka acara. “Kehadiran dua seniman internasional ini diharapkan bisa (membawa) khazanah baru terhadap seniman muda di Indonesia,” kata Bambang.
Karya-karya yang dipamerkan berupa karya seni rupa dari beragam medium, seperti lukisan, grafis, fotografi, video, site specific installation, dan multimedia. "Kami berharap tema ini bisa mengajak kita jeli melihat kawasan Timur dunia, terutama Indonesia," kata Bambang. Total peserta yang mengirim karyanya ada 893 orang, terdiri atas 1.692 karya. Setelah disaring, kini menjadi 153 seniman dengan 224 karya.
Dalam festival ini akan terlihat perbedaan mencolok antara ART|JOG tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya lewat dominasi karya peserta yang beragam, seperti menggunakan media video, fotografi, dan beberapa alat multimedia lainnya. “Enggak hanya dominasi lukisan dan patung,“ kata Bambang.
Direktur ART|JOGJA Satriagama, Rakantaseta, berharap festival ini bisa menjadi ajang unjuk gigi seniman muda Indonesia agar lebih dikenal luas. Keyakinan itu, menurut dia, bukan tanpa alasan. Sebab, sejak beberapa tahun lalu, kolektor seni Eropa menilai ART|JOG telah menjadi festival berkelas internasional.
Dalam pergelaran ini, dia berharap, karya seniman muda banyak yang terjual sehingga memberikan manfaat ekonomis. Tahun lalu, pergelaran ART|JOG menghasilkan Rp 1,5 miliar dari hasil penjualan karya seniman. “Saya optimistis tahun ini nominal itu bisa bertahan, bahkan lebih,” kata Rakantaseta.
PRIBADI WICAKSONO | PITO AGUSTIN RUDIANA