TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menilai insiden penyerangan warga Ahmadiyah di Desa Cisalada, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat, 13 Juli 2012 bukanlah penganiayaan dari pihak warga. “Itu aksi saling melindungi diri dari kedua belah pihak,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, Senin, 16 Juli 2012.
Pada peristiwa itu, warga Ciampea menyerang warga Ahmadiyah dengan lemparan batu. Serangan balik juga terjadi dari kubu Ahmadiyah. Akibat bentrok ini dua orang warga dari kedua kubu mengalami luka-luka. “Polisi tetap akan telusuri siapa yang melakukan provokasi,” kata Agus Rianto.
Peristiwa kekerasan ini berawal dari kedatangan empat orang wartawan dari media asing untuk membuat liputan tentang kegiatan jemaat Ahmadiyah. Polisi menilai kedatangan wartawan asing inilah yang menimbulkan ketidaksukaan dari warga setempat. “Tiga orang wartawan asal Belanda dan seorang wartawan asal Inggris,” kata Agus Rianto.
Situasi Ciampea saat ini sudah tenang. Sabtu, 14 Juli 2012 lalu, pemerintah mengumpulkan warga, jemaat Ahmadiyah, anggota Muspida, dan instansi terkait untuk berdialog. Semuanya sepakat berdamai. “Dalam pertemuan itu, jemaat Ahmadiyah menjelaskan bahwa para wartawan datang bukan atas undangan mereka, tetapi datang sendiri,” kata Agus.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler:
Jokowi-Ahok Diserang Kampanye SARA
Jokowi Hanya Punya Rp 15 Juta untuk ''Mengebom''
Berkah Jokowi Cium Tangan Taufiq Kiemas
SBY Minta Sutiyoso Bantu Foke
Anas Urbaningrum Pakai Kaos Masdem
Aksi Jokowi Menggerus Basis Pemilih Foke
Dahlan Iskan: Semua Direksi Sarinah Perempuan
Jokowi-Foke Berpacu Menuju Putaran Final
PT Telkom Berpotensi Jadi BUMN Terkorup
Hary Tanoe Beli Blitmegaplex?