TEMPO.CO, Jakarta -Jakarta- Hakim Mahkamah Konstitusi Harjono meraih penghargaan The Distinuished Global Alumni Award dari Southern Methodist University Dedman School of Law, DEallas Texas, USA. "Surprise buat saya," kata Harjono ketika ditemui seusai penyerahan penghargaan di Aula Mahkamah Konstitusi, Senin, 16 Juli 2012.
Pantas Harjono merasa terkejut. Selama ini karyanya memang tidak pernah dikirimkan ke perguruan tinggi tempai ia menempuh S2 itu. Ia juga tidak pernah bercerita tentang sepak terjangnya kepada almamaternya itu. Harjono heran, bagaiamana Southern Methodist University mengetahui hasil kerja kerasnya selama ini.
Judge James Noel Dean and Professor of Law and the Judge William Hawley Atwell Chair of Constitutional Law at Southern Methodist University Dedman School of Law, John B Attanasio mengatakan terpilihnya Harjono dikarenakan prestasinya yang luar biasa selama ini. Ia juga membawa pengaruh yang positif bagi almataternya.
Attanasio menuturkan sebelum memberikan penghargaan, ia meminta pertimbangan dari alumni Southern Methodist University. Banyak lulusan dari perguruan tinggi itu yang merekomendasi nama Harjono.
Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengakui jika Harjono merupakan sosok hakim yang profesional dalam menjalani profesi hakim konstitusi. Mahfud memuji Harjono yang berdedikasi di penegakan hukum dan HAM di Indonesia.
Harjono lahir di Nganjuk, Jawa Timur, 31 Maret 1948. Setelah lulus sebagai sarjana dari FH Unair, Surabaya, tahun 1971, ia kemudian melanjutkan program Master of Comparative Law di Southern Methodist Uni versity Dallas, Amerika Serikat (1981), Ia kembali ke Unair untuk mengambil doktor dalam ilmu hukum, selain tetap sebagai staf pengajar di universitas ini.
Selain mengajar di Unair, ia juga memberi kuliah di ber-bagai universitas, yaitu Universitas Islam Indo¬nesia (Ull, Yogyakarta), Universitas Sam Ratulangi di Manado, Universitas Islam Malang, Universitas Islam Sultan Agung di Semarang, dan Universitas Udayana di Denpasar. la juga pernah menjabat sebagai Dekan FH Universitas Bangkalan Madura.
Ia pernah meraih gelar sebagai Dosen Teladan Tingkat Nasional (1995). Beragam aktivitas keorganisasian pernah diikutinya seperti menjadi anggota kehormatan Pusat Studi Hak Asasi Manusia FH Unair, anggota Konsorsium Reformasi Hukum Nasional, dan Wakil Ketua Asosiasi Pengajar Pengajar HTN/ HAN Jawa Timur. Hakim konstitusi ini Tim Ahli Redaksi Umum Harian Surabaya Post (1991-1993), Tim Ahli Departemen Kehakiman dalam Penyusunan RUU Kewarganegaraaan dan Tim ahli Perancang Peraturan Daerah Kota Surabaya. Laki-laki ini juga pernah menjadi anggota MPR RI unsur Utusan Daerah dari Provinsi Jawa Timur sebelum di¬angkat menjadi hakim konstitusi.
SUNDARI