Harga Bahan Makanan Balikpapan Merangkak Naik  

Seorang pedagang saat merapikan dagangannya di pasar Senen, Jakarta, Senin (2/7). TEMPO/Aditia Noviansyah
Seorang pedagang saat merapikan dagangannya di pasar Senen, Jakarta, Senin (2/7). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Harga bahan makanan di Balikpapan, Kalimantan Timur, mulai merangkak naik menjelang bulan Ramadan yang akan dimulai pekan ini. Kenaikan harga sembako di pasar Balikpapan melambung hingga 30 persen dari harga normal pada hari-hari biasa. 

“Sudah banyak yang naik,” kata salah seorang pengunjung Pasar Pandansari, Balikpapan, Nurhayatie Djamaluddin, Senin, 16 Juli 2012. 

Nurhayatie mencontohkan, harga telur sepiring yang biasanya hanya Rp 32 ribu sekarang naik jadi Rp 42 ribu. Demikian ikan segar yang menjadi Rp 25 ribu dari semestinya hanya Rp 15 ribu.

“Belum lagi dengan harga daging sapi, beras, sayuran, dan bumbu-bumbuan juga naik jelang memasuki bulan Ramadan ini,” keluhnya. 

Namun demikian, Nurhayatie mengaku terpaksa tetap membeli bahan makanan kendati harganya sudah di atas normal. Sudah menjadi rutinitas keluarganya menyambut datangnya bulan Ramadan dengan masakan sedikit istimewa.

“Awal puasa akan disambut dengan masakan menyambut puasa,” ujarnya. 

Karena itu, Nurhayatie terpaksa mengalokasikan dana lebih untuk belanja kali ini. Dalam sekali belanja, dia menghabiskan dana sebesar Rp 150 ribu dari biasanya hanya Rp 100 ribu. 

Berdasarkan pantauan Tempo, harga bahan makanan di Balikpapan terus merangkak sejak awal Juli ini. Biasanya harga harga ini bertahan hingga akhir bulan Ramadan.

Kenaikan harga-harga bahan makanan terjadi di sejumlah pasar utama di Balikpapan, yaitu Pasar Pandansari dan Klandasan. Satu ekor ayam normalnya seharga Rp 20 ribu, saat ini menjadi Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per ekor. 

Puncaknya diperkirakan hingga saat Lebaran nanti, harga bahan makanan di Balikpapan akan  melambung tidak terkendali. Seperti pada tahun lalu saat harga daging ayam dan sapi melambung hingga 200 persen dari hari- hari normal.

Waktu itu, harga daging ayam bisa melambung menjadi Rp 75 ribu per ekor dari harga normal hanya Rp 25 ribu. Demikian pula harga daging sapi yang melambung menjadi Rp 150 ribu dari dari harga normal hanya Rp 80 ribu per kilogram. 

Para pedagang menyebutkan kenaikan harga disesuaikan dengan permintaan masyarakat yang terus meningkat jelang Hari Raya Idul Fitri. Sesuai hukum ekonomi, saat terjadi peningkatan permintaan berbanding positif dengan penawaran harganya. 

SG WIBISONO

Berita Terkait:
Harga Bahan Pokok di Banten Naik
Warga Muhammadiyah Diminta Berpegang pada Hisab

Jelang Puasa, Indosat Tambah Kapasitas Jaringan 

Cimplung Manis Pengganti Kurma

Penjual Beduk Warna-Warni Panen Pembeli

Suryadharma Dukung Penutupan Tempat Hiburan Saat Ramadhan