TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat dan petani di DI Yogyakarta mendesak agar Undang-Undang Pokok Agraria juga diberlakukan di kawasan ini.
Perwakilan masyarakat dan petani akan menyampaikan hal ini dalam kunjungan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat ke Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta hari ini, Selasa, 17 Juli 2012.
Menurut Koordinator Pagar Betis Yogyakarta (masyarakat pendukung pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DI Yogyakarta), M. Ulin Nuha, sudah sangat mendesak agar UU Pokok Agraria 1960 juga diberlakukan di DI Yogyakarta, sehingga tanah yang selama ini digarap masyarakat petani tetap aman dan tidak rentan dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu, seperti penambangan pasir besi.
“STPN sudah klik dengan kami. Jadi, DPR harus melihat itu. UU Pokok Agraria wajib diberlakukan di semua wilayah Indonesia, tak terkecuali Yogyakarta,” kata dia kepada Tempo di Yogyakarta.
Ia menyatakan pendapatnya terkait dengan tuntutan petani pesisir pantai Kulon Progo yang meminta pemberian sertifikat hak milik atas tanah yang didiami dan digarapnya selama puluhan tahun.
Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan terkait masih adanya gejolak yang ada di pesisir Kulonprogo oleh para petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) yang menuntut adanya sertifikasi tanah yang digarap agar dapat menjadi hak milik, Sultan mengatakan hal itu tak dapat dilakukan.
“Meski sudah menggarap berpuluh tahun, tak lantas bia disertifikasikan menjadi hak milik. Di sini kan tidak berlaku UU Pokok Agraria,” kata dia.
Sultan mengatakan, status hak tanah Sultan Ground dan Pakualaman Ground itu sifatnya berlaku terus menerus dan masyarakat hanya bisa menggunakannya.
“Itu adalah tanah ulayat, pemanfaatannya untuk fungsi sosial, tidak bisa disertifkatkan,” ujar Sultan.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terkait:
Petani Tuntut Miliki Tanah Sengketa Keraton Yogya
Sengketa dengan Keraton Yogya, Petani Geruduk DPRD
Lagi-Lagi Sengketa Tanah Warga vs TNI
Pakde Karwo Desak Blitar-Kediri Damai Soal Kelud
Sultan-Presiden Republik Cek Tak Bicara Proyek Bandara
Pasca Bentrok, Warga dan TNI Saling Lapor