NU Yakin Awal Puasa Hari Sabtu  

TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Surabaya -- Koordinator Tim Rukyatul Hilal (melihat hilal) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, K.H. Sholeh Hayat, meyakini awal puasa Ramadan 1433 H jatuh pada Sabtu, 21 Juli. "Dari hasil kajian pada 21 kitab rujukan, 16 kitab berkesimpulan puasa pada Sabtu," kata dia kepada Tempo, Senin, 16 Juli 2012.

Menurut dia, mayoritas rujukan memprediksi hilal di bawah 2 derajat sehingga hampir bisa dipastikan hilal pada Kamis, 19 Juli, tidak akan terlihat. Artinya, bulan Sya'ban wajib digenapkan menjadi 30 hari dan tanggal 1 Ramadan jatuh pada Sabtu, 21 Juli. Hilal atau bulan baru adalah bulan sabit yang tampak bersamaan dengan matahari terbenam.

Berbeda dengan NU, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid, memastikan awal Ramadan jatuh pada Jumat, 20 Juli mendatang. PWM Jawa Timur meyakini hilal pada 19 Juli bakal tampak di ketinggian 1 derajat lebih 44 menit hingga 2 derajat lebih 8 menit. "Artinya, hilal sudah wujud, dan kami puasa tanggal 20 Juli," kata Nadjib.

Di lain pihak, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Ahmad Jauhari, menilai perbedaan penentuan awal puasa adalah wajar. Ia juga membantah tudingan bahwa sidang Isbat yang akan dilakukan 19 Juli mendatang tidak demokratis. “Memang tidak mungkin menunggu suara bulat karena keputusan harus diambil saat itu juga," ujarnya.

FATKHURROHMAN TAUFIQ | GADI MAKITAN

Berita lain:
Awal Ramadan Muhammadiyah dan NU Berbeda
Muhammadiyah Mulai Puasa Tanggal 20 Juli
Pemerintah Akan Pertemukan NU dan Muhammadiyah
Jokowi-Ahok Diserang Kampanye SARA
Jokowi Hanya Punya Rp 15 Juta untuk ''Mengebom''

Berkah Jokowi Cium Tangan Taufiq Kiemas