TEMPO.CO, San Fransisco - Beberapa sumber yang dekat dengan Google menyebutkan alasan lain hengkangnya salah satu eksekutif perusahaan itu, Marissa Mayer, ke Yahoo!. Peruntungan Mayer disebut-sebut tak lagi mencorong dalam beberapa bulan terakhir, tak lama setelah Larry Page mengambil alih kemudi dari Eric Schmidt.
Sejak itu, Mayer disebut-sebut dikeluarkan dari kelompok eksekutif puncak. Ia juga diharuskan melapor langsung kepada CEO dan pengawasan diberikan atas keputusan-keputusan strategis utama yang dibuatnya.
Apa komentar CEO Google Eric Schmidt? Ia mengatakan sukses merekrut Mayer adalah "kemenangan nyata" untuk Yahoo. Dia, bagaimana pun, menepis anggapan bahwa Mayer pergi karena terpinggirkan di Google.
"Saya mempromosikannya melalui peringkatnya dan dia sekarang menjalankan jenis bisnis dalam skala besar, dengan catatan, mengelola banyak uang," kata Schmidt di sela-sela konferensi Fortune.
Ia menyatakan, lompatan wanita cantik ini ke Yahoo! adalah prestasi lain Mayer. "Ini adalah langkah besar yang bagus untuknya," katanya. "Dan kerugian untuk Google."
Memimpin Yahoo! bukannya tanpa tantangan. Popularitas perusahaan ini mulai meredup. Yahoo! menutup tahun dengan penuh gejolak. Pada bulan Mei, Scott Thompson mengundurkan diri sebagai CEO setelah kurang dari enam bulan memimpin karena status akademisnya dipertanyakan.
Thompson menggantikan Carol Bartz yang kontroversial dan kadang-kadang "besar mulut". Bartz dipecat pada bulan September setelah gagal merevitalisasi Yahoo.
"Dia akan membawa perspektif yang berbeda. Yahoo! membutuhkan arah baru dan benar-benar visi baru," kata Paul Buchheit, seorang insinyur Google yang membantu menciptakan Gmail dan sekarang menjadi partner di inkubator start-up Y Combinator.
Mayer mengatakan kepada Reuters bahwa Yahoo! dapat unggul, baik sebagai media maupun perusahaan teknologi. "Ada debat yang sangat menarik terjadi di sekitar Yahoo antara teknologi dan media, tapi tidak benar-benar masuk akal bagi saya. Karena Anda melihat perusahaan teknologi utama, media adalah bagian terbesar dari bisnisnya," katanya.
Dia mengatakan terlalu cepat untuk berbicara tentang restrukturisasi. "Telah terjadi banyak perubahan baru-baru ini di Yahoo, jadi saya tidak ingin membuat perubahan yang tidak perlu," katanya.
REUTERS | TRIP B
Berita Terpopuler Lainnya:
Jokowi-Ahok Terima 40 Juta Dolar dari Vatikan?
Juara American Idol Terpesona Indonesian Idol
Pemain Muda Indonesia Ini Dipuji Mirip Xavi
Misteri Terjawab, Wanita Itu Istri Jong Un
Demi Tujuan Ini, Sultan Rela Tinggalkan Golkar
Kalla Pilih Pinangan Mana, Gerindra atau NasDem?
Dianggap Aneh, 7 Olahraga Ini Dihapus di Olimpiade
Warisan Abadi Marissa Mayer di Google
Kalah Hitung Manual, Ini Komentar Tim Foke
Marissa Mayer Hamil 5 Bulan Saat Dipinang Yahoo!