Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemrakarsa Khawatir Studi Kelayakan Selat Sunda Molor  

image-gnews
Jembatan Selat Sunda
Jembatan Selat Sunda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT. Graha Banten Lampung Sejahtera belum bisa memastikan kapan akan mulai melakukan studi kelayakan pembangunan dan pengembangan kawasan Selat Sunda. Presiden Direktur Graha Banten Lampung Sejahtera, Agung R Prabowo, mengatakan hingga saat ini belum pernah ada lagi pembahasan dengan badan pelaksana.

"Terakhir kami bertemu dengan badan pelaksana tahun lalu," kata Agung melalui pesan singkat kepada Tempo pada Rabu, 18 Juli 2012. Dia mengaku sudah mengirim surat kepada badan pelaksana untuk melakukan koordinasi tetapi belum pernah ada tanggapan.

Padahal, kata Agung, berdasarkan Peraturan Presiden 86 Tahun 2011, pelaksanaan studi kelayakan harus dilakukan maksimal 24 bulan sejak penandatanganan kesepakatan. Menurut dia, kesepakatan antara PT Graha Banten Lampung Sejahtera dengan pemerintah ditandatangani pada 3 Februari 2011.

Dia menduga alasan belum pernah adanya pertemuan dengan badan pelaksana adalah adanya wacana revisi Perpres tersebut. Hasilnya kata Agung banyak investor yang kecewa dengan PT Graha Banten Lampung Sejahtera dan pemerintah.

Untuk proyek ini, PT Graha Banten Lampung Sejahtera telah mengundang beberapa investor asing dari Cina, Korea, serta Amerika. Bahkan Universitas Lampung juga diajak untuk menggarap proyek tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wacana revisi Perpres tersebut muncul dari Menteri Keuangan, Agus Martowardojo. Menteri Agus mengusulkan pembangunan jembatan dipisah dari pengembangan kawasan Selat Sunda dan studi kelayakan jembatan dibiayai oleh dana pemerintah yang diambil dari APBN.

Usulan Menteri Keuangan ini akhirnya diputuskan untuk ditampung dan dikaji dalam sebuah tim kerja yang dinamakan Tim 7. Tim tersebut di antaranya terdiri atas Menteri Keuangan, Menteri Pekerjaan Umum, Sekretariat Kabinet, Sekretariat Negara, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Tim 7 diberi waktu untuk mengkaji dua usulan Kementerian Keuangan tersebut selama dua minggu untuk dilaporkan pada Dewan Pengarah dan kemudian ditetapkan hasilnya.

PT Graha Banten Lampung Sejahtera menyatakan tidak akan memisahkan penggarapan jembatan dan pengembangan kawasan Selat Sunda. Alasannya, pihaknya akan rugi jika proyek tersebut dipisah.

SYAILENDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda

9 September 2021

Hatta Rajasa. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda

Hatta Rajasa kembali mengangkat usulan pembangunan Jembatan Selat Sunda ketika membahas soal Jalan Tol Trans Sumatera.


Faktor Geologi, SebabTak Dibangunnya Jembatan Selat Sunda

2 Juni 2015

Para ibu mengajak anaknya bermain di sisi pantai menunggu waktu berbuka di kaki Jembatan Suramadu, Surabaya, 30 Juni 2014. TEMPO/Fully Syafi
Faktor Geologi, SebabTak Dibangunnya Jembatan Selat Sunda

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Kementerian ESDM tidak merekomendasikan pembangunan jembatan Selat Sunda.


Jembatan Selat Sunda Tak Punya Identitas Bangsa  

7 November 2014

Bangun Rancang Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun. Dok: PT Wiratman and Associates
Jembatan Selat Sunda Tak Punya Identitas Bangsa  

"Lebih penting jalan Tol Trans Sumatera untuk dibangun. Apalagi kalau menguntungkan masyarakat banyak."


Jembatan Selat Sunda Batal, Merak Bakal Diperluas  

6 November 2014

Bangun Rancang Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun. Dok: PT Wiratman and Associates
Jembatan Selat Sunda Batal, Merak Bakal Diperluas  

Masyarakat dinilai lebih memilih penyeberangan laut karena murah.


Proyek Jembatan Selat Sunda Batal, Ini Gantinya  

5 November 2014

Sofyan Djalil. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Proyek Jembatan Selat Sunda Batal, Ini Gantinya  

Kata Menteri Sofyan Djalil, Jembatan Selat Sunda bisa digantikan dengan kapal cepat.


Jonan: Proyek JSS Digantikan Pendulum Nusantara

5 November 2014

Bangun Rancang Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun. Dok: PT Wiratman and Associates
Jonan: Proyek JSS Digantikan Pendulum Nusantara

Pendulum Nusantara atau tol laut sesuai dengan visi-misi Kabinet Kerja Joko Widodo.


JSS Batal, Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung Mangkrak  

5 November 2014

Bangun Rancang Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun. Dok: PT Wiratman and Associates
JSS Batal, Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung Mangkrak  

Untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung diperlukan infrastruktur penunjang, salah satunya Jembatan Selat Sunda.


Jembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia  

5 November 2014

Bangun Rancang Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun. Dok: PT Wiratman and Associates
Jembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia  

Pemerintah Jokowi menegaskan tidak melanjutkan pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS).


Menteri PU Siap Setop Proyek Jembatan Selat Sunda

4 November 2014

Bangun Rancang Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun. Dok: PT Wiratman and Associates
Menteri PU Siap Setop Proyek Jembatan Selat Sunda

Meski siap secara teknis, Menteri Basuki menilai Jembatan Selat Sunda tidak diterima secara politis.


Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan  

3 November 2014

Bangun Rancang Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun. Dok: PT Wiratman and Associates
Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan  

Jembatan Selat Sunda dianggap tidak selaras dengan konsep kemaritiman Presiden Joko Widodo