TEMPO.CO, Surakarta - Gara-gara kebijakan pemerintah soal pelarangan eskpor bahan mentah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku mendapat banyak protes dari duta besar dan perdana menteri negara sahabat.
Kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah merupakan amanat Undang-Undang Mineral dan Batubara yang dilakukan secara bertahap hingga 2014.
Menurutnya ada belasan duta besar negara sahabat dan perdana menteri yang memprotes langkah pemerintah tersebut. "Tapi saya tetap kukuh (menghentikan ekspor bahan mentah)," katanya di Surakarta, Rabu, 18 Juli 2012. Dia menegaskan jika Indonesia tetap mengekspor bahan mentah, maka selamanya Indonesia tidak akan pernah menjadi negara maju.
"Karena insinyur tidak bekerja, inovasi tidak terjadi,"ungkapnya. Industri yang menjual bahan mentah hanya mengeruk kekayaan alam dan tidak membutuhkan pengolahan dan mendapatkan nilai tambah.
Menurut Hatta, belum lagi bahan mentah dari Indonesia kemudian diolah di negara lain untuk kemudian dijual lagi kepada Indonesia dengan harga mahal. Karenanya penghentian ekspor bahan mentah menjadi kesempatan bagi Industri pengolahan nasional untuk tumbuh. "Kita bisa bertransformasi untuk jadi negara industri. Yang bisa produksi sendiri bahan mentah," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO