TEMPO.CO, Jakarta - Keterbatasan fisik tak membuat seseorang pasrah begitu saja. Habibie Afsyah, penyandang disabilitas yang sebagian besar anggota tubuhnya lumpuh, sudah membuktikan itu.
Berkat kegigihannya, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), Selasa malam, 17 Juli 2012, mengukuhkan Habibie sebagai pejuang kesejahteraan Indonesia terfavorit berdasarkan dukungan publik melalui voting online, sms, dan jejaring sosial yang dilakukan dari 9 Juni 2012 hingga 8 Juli 2012.
Habibie mengungguli empat peraih Danamon Award 2012 lainnya, yaitu Bambang Parianom "Penyelamat Lingkungan", Djuhhari Witjaksono "Seniman Bahari", Joharipin "Pemberdaya Petani", dan Lale Alon Sari "Srikandi Tenun". Sebagai peraih Danamon Award 2012 terfavorit, Habibie menerima medali, piagam penghargaan, dan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 60.000.000 (pajak ditanggung sepenuhnya oleh Danamon).
Untuk keempat peraih Danamon Award lainnya masing-masing juga menerima medali, piagam penghargaan dan hadiah uang tunai sebesar Rp 40.000.000 (pajak ditanggung sepenuhnya oleh Danamon).
Siapa Habibie? Sejak masih bayi, Habibie didiagnosis mengidap penyakit langka Muscular Dystrophy tipe Becker. Penyakit ini merusak saraf motorik di otak kecil yang membuat tubuhnya tak bisa berkembang sempurna. Sebagian besar anggota badannya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Praktis hanya kepala dan tangan kanan saja yang bisa digerakkan.
Namun, kendala-kendala fisik itu tak pernah menghalangi semangatnya untuk tetap berkarya. Dari atas kursi rodanya itu kini dia harus diperhitungkan sebagai salah satu "ahli" Internet marketer yang paling diminati di Tanah Air.
Habibie yang lahir dari pasangan H. Nasori Sugianto dan Hj. Endang Setyati pada 6 Januari 1988 memang dikaruniai kemampuan sebagai Internet marketer di atas rata- rata. Meski karena sakit yang dideritanya, ia tidak dapat melanjutkan pendidikan secara formal. Ia hanya bersekolah hingga tingkat SMA.
Sang Ibunda lantas mengarahkan Habibie dengan menyertakannya dalam seminar Internet marketer pada 2007. Hanya dalam empat bulan ilmu marketing online itu ia terapkan dan terbukti mampu memberinya penghasilan rata-rata US$ 500 sampai US$ 10.000 per bulan.
“Awalnya, lumayan sulit. Setelah empat bulan, saya baru mendapatkan hasil dari amazon.com. Asal kita mau dan tetap berusaha, pasti bisa!” kata Habibie, seperti dikutip dari laman danamonaward.org dan dari siaran pers Bank Danamon.
Keberhasilan inilah yang mendorong Habibie untuk berbagi ilmu kepada penyandang disabilitas yang lain. Sejak 2008, Habibie mulai rajin mendatangi panti-panti penyandang disabilitas atau komunitas penyandang disabilitas untuk berbagi ilmu dan ketrampilan yang dimilikinya.
Dia juga membuka akun jejaring sosial, Facebook, dan Twitter agar mudah menjangkau teman-teman di dunia maya.
GRACE S. GANDHI
Berita Terkait:
Inilah Pemenang Danamon Award 2012
Penganugerahan Danamon Award dan Bisa Award 2012
Pengolah Sampah Raih Danamon Award 2011
Bank Danamon Luncurkan Danamon Award 2007
Penghargaan SBY Ini untuk Raja Malaysia
Teliti Longsor, UGM Raih Penghargaan Dunia
Empat Siswa SD Raih Penghargaan PBB
BPPT Beri Penghargaan untuk Perancang Jembatan Selat Sunda
Achmad Bakrie Award Tanpa Romo Magnis