TEMPO.CO, Washington - Kepala Kepatutan HSBC Amerika Serikat, David Bagley, mengundurkan diri dari jabatannya dan meminta maaf kepada publik. Pengunduran itu menyusul hasil investigasi Senat Amerika Serikat yang menemukan bahwa sejumlah kartel obat bius Meksiko melakukan pencucian uang miliaran dolar di Divisi HSBC Amerika Serikat.
David Bagley, salah satu pimpinan bank terbesar di Eropa, Selasa, 17 Juli 2012, mengatakan bahwa kendati dirinya mengundurkan diri dari jabatannya selaku Kepala Kepatutan, tapi dia akan tetap bergabung dengan bank yang bermarkas di London ini dengan peran baru.
Para eksekutif HSBC lainnya juga meminta maaf dalam acara dengar pendapat dengan anggota Senat. Namun mereka menyatakan tak mengetahui kalau telah terjadi transaksi gelap di bank tersebut. Para eksekutif ini juga mengatakan akan melakukan perubahan mendasar agar terhindar dari transaksi ilegal. Namun, sejumlah senator meragukan pernyataan tersebut. Mereka memberikan catatan bahwa transaksi gelap itu telah terjadi selama tujuh tahun.
Irene Dorner, Presiden dan CEO Bank HSBC di Amerika Serikat, mengatakan pengakuan bersalah disampaikan Selasa, 17 Juli 2012, kepada Senat Komisi Investigasi. "Kami sampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya atas kejadian tersebut (transaksi ilegal)." Dorner menambahkan, "Untuk itu, kami sampaikan pula kepada publik atas ketidaknyamanan ini."
Dalam rilisnya kepada media, Senin, 16 Juli 2012, Senat mengatakan HSBC telah melakukan transaksi ilegal rutin selama bertahun-tahun dari berbagai pojok yang sangat membahayakan dunia, termasuk dengan Meksiko, Iran, dan Suriah. Kontrol lemah di lingkungan HSBC memungkinan para kartel obat bius Meksiko melakukan pencucian uang dalam operasinya di Amerika Serikat. Divisi HSCB Amerika Serikat terbukti juga menyiapkan uang serta layanan ke beberapa bank di Saudi Arabia dan Bangladesh yang diyakini telah membantu keuangan Al-Qaeda dan kelompok-kelompok mirip dengan gerakan militan ini.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL