TEMPO.CO, Malang--Sebanyak 80 imigran gelap dari Afganistan, Srilanka, dan Sudan terdampar di Pantai Bajulmati, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ini merupakan peristiwa kedua di wilayah Kabupaten Malang setelah kejadian serupa pada 23 April lalu. Waktu itu sekitar 115 imigran dari Afganistan dan Sudan terdampar di Pantai Wonogoro, di kecamatan yang sama. Kedua pantai bertetangga, masing-masing berjarak 58 kilo meter dan 53 kilo meter dari kota Malang.
Kepala Satuan Polisi Air Sendangbiru, Inspektur Polisi Satu Slamet Prayitno, mengatakan diperkirakan seluruh imigran berjumlah 103 orang tapi yang tertangkap 80 orang, sementara sisanya kabur. “Petugas dibantu warga sedang memburu imigran yang kabur,” kata Slamet kemarin.
Menurutnya, para imigran terdampar di Pantai Bajulmati pada Selasa malam Rabu lalu. Mereka dibawa oleh seorang warga Indonesia yang kini masih dikejar petugas. Diduga para imigran tersebut hendak menuju ke Flores, Nusa Tenggara Timur, sebelum kemudian menyeberang ke Pulau Christmas, Australia, seperti dilakukan imigran-imigran lainnya. Imigran yang tertangkap kami amankan dengan dijaga ketat petugas agar tak kabur lagi,” kata Slamet.
Kepala Kepolisian Sektor Gedangan Ajun Komisari Z.D. Patty mengatakan kepolisian sudah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Malang untuk mengevakuasi para imigran gelap. Petugas imigrasi dalam perjalanan menjemput mereka. Proses evakuasi tak lancar karena cuaca mendung disertai hujan, ditambah lagi buruknya jalanan menuju lokasi. Petugas juga terkendala bahasa untuk berkomunikasi saat melakukan pendataan.
ABDI PURNOMO