Awal Puasa di Jawa Timur Ditentukan Sore Nanti  

Rukyatul hilal untuk menentukan 1 Ramadhan 1430 Hijriyah, di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jatim, Kamis (20/8). Awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, 22 Agustus 2009, atau menunggu kepetusan pemerintah. ANTARA/Saiful Bahri
Rukyatul hilal untuk menentukan 1 Ramadhan 1430 Hijriyah, di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jatim, Kamis (20/8). Awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, 22 Agustus 2009, atau menunggu kepetusan pemerintah. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Sudjak, mengatakan bahwa penetapan awal Ramadan 1433 Hijriah di Jawa Timur akan ditentukan Kamis sore, 19 Juli 2012. Penentuannya dilakukan melalui proses rukyatul hilal (melihat bulan sabit muda) yang akan digelar di 16 lokasi.

Menurut Sujak, ke-16 lokasi tersebut di antaranya di Bukit Condro Dipo, Gresik; Pantai Ambet, Pamekasan; Pantai Gebang Bangkalan; Tanjung Kodok, Lamongan; Pantai Nambangan Surabaya; serta menara Masjid Al-Akbar Surabaya. "Di seluruh lokasi kami lengkapi dengan teropong canggih," kata Sudjak kepada Tempo, Kamis, 19 Juli 2012.

Rukyatul hilal akan dilakukan oleh tim gabungan yang dikoordinasi oleh tim dari Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur. Tim gabungan terdiri dari para ahli hisab dan hilal dari Pengadilan Agama, serta lembaga keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah, MUI, serta beberapa ormas lainnya.

Proses rukyatul hilal akan dimulai tepat 30 menit sebelum terbenamnya matahari pada sore nanti. "Sejak Asar, tim sudah di tempat dan proses melihat hilal dimulai tepat 30 menit sebelum Magrib hingga setelah Magrib," ujar Sujak.

Hasil rukyatul hilal akan didiskusikan oleh tim kecil yang selanjutnya akan diteruskan hasilnya ke Kementerian Agama di Jakarta. "Kalau hilal terlihat, ya, besok sudah mulai Ramadan. Tapi kalau hilal tidak terlihat, maka Ramadan hari Sabtu," ucap Sujak pula.

Hal yang sama dikatakan koordinator Tim Rukyatul Hilal Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Sholeh Hayat. Untuk hilal sore nanti, PWNU akan melakukannya di 13 lokasi. "Sebanyak 13 pakar hisab dan hilal yang kami miliki disebar untuk pastikan hilal sore nanti," tutur Sholeh.

Untuk melihat hilal kali ini, PWNU sepenuhnya akan berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama sehingga hasil dari rukyatul hilal akan disampaikan ke Kanwil Kementerian Agama untuk selanjutnya dikirimkan ke Kementerian Agama di Jakarta untuk dijadikan bahan dalam sidang isbat (sidang penentuan awal Ramadan).

Meskipun baru akan melihat hilal pada sore nanti, Sholeh memprediksikan hilal pada sore nanti tidak akan tampak. Dengan demikian puasa akan dimulai hari Sabtu. "Hampir seluruh metode dan teori hisab yang kami pelajari menunjukkan hilal sore nanti di bawah dua derajat sehingga tak mungkin bisa dilihat," katanya.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita Terkait:
Muhammadiyah Anggap Sidang Isbat Tak Perlu Lagi
Menjelang Ramadan, Polisi Merazia Tempat Hiburan
MUI Restui RaziaTempat Hiburan
Demi Ramadan, Sidang Napi Guantanamo Ditunda
Muhammadiyah Anggap Sidang Isbat Tak Perlu Lagi
Muslim Amerika Serukan Boikot Kurma Israel
Ribuan Warga Jember Puasa Besok
Tarawih Naqsabandiyah Cianjur Ikut Pemerintah
NU Perkirakan Puasa Mulai 21 Juli 2012