TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengaku ingin mendorong lebih banyak perusahaan BUMN menjual sahamnya di lantai bursa. Tapi niatnya itu menemui banyak hambatan. “Kami sudah mengajukan beberapa BUMN, tapi belum ada ijin,” katanya Kamis 19 Juli 2012. “Jadi, mau apa lagi?”
Dahlan mengaku penjualan saham perdana (Initial Public Offering, IPO) perusahaan milik negara bisa mendorong mereka menjadi lebih transparan, dan melindungi mereka dari intervensi kepentingan macam-macam. “Selain tentu mendapat dana tambahan,” katanya.
Masalahnya, tanpa ijin DPR, perusahaan negara tidak bisa menjual sahamnya kepada publik. BUMN yang berencana untuk IPO tahun ini adalah PT Semen Baturaja, PT Pertamina Drilling Service, PT Pertamina Gas, PT GMF AeroAsia, dan PT PLN Engineering.
Tapi proses IPO Semen Baturaja masih terhambat oleh keputusan DPR. Parlemen menilai Surat Keputusan Menteri BUMN tentang pengangkatan direksi perusahaan itu tidak sah karena tidak mencantumkan peran menteri selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler:
Sejoli Pegawai Negeri Ketahuan Mesum di Toilet
Angelina Sondakh Menikah di Rutan KPK?
Pengurus Golkar Tak Kompak Soal Pemecatan Kalla
Akbar: Pemecatan Kalla Bisa Blunder
Hati-hati Gunakan Kata ''Butuh'' di Malaysia
Partai Demokrat Dinilai Sumbang Kekalahan Foke
Kubu Hendardji-Riza Bertamu ke Rumah Jokowi
Ini Model Prancis Yang Temani Balotelli
Anak Surabaya Ini Dikontrak Klub Liga Spanyol
Golkar: Tetap Jadi Capres, Kalla Langsung Dipecat