TEMPO.CO, Jakarta - Tragedi penembakan pada pemutaran perdana film Batman: The Dark Knight Rises di teater Aurora, Denver, Colorado, Amerika Serikat, berbuntut panjang. Selain pembatalan penayangan perdana di Paris yang seharusnya dihadiri para pemain The Dark Knight Rises, kasus itu juga memaksa Warner Bros menarik iklan Batman dari televisi.
Mengutip laporan yang dilansir San Francisco Gate, Sabtu, 21 Juli 2012, ada dua versi iklan televisi yang ditarik dari pasaran. Alasannya, iklan itu memiliki elemen yang bisa mengingatkan masyarakat akan penembakan yang dilakukan James Holmes, Jumat, 20 Juli 2012.
Baca Juga:
"Misalnya saja penampilan Bane yang mengenakan masker," tulis SF Gate. "Penampakan Bane itu mirip dengan pelaku penembakan di Colorado."
Pada iklan Batman yang ditarik dari pasaran itu, terlihat adegan Bane yang mengenakan topeng tengah berencana "membebaskan" Kota Gotham dengan meledakkan stadion sepak bola. Iklan itu juga menunjukkan akting Bane yang tengah berhadapan dengan Batman.
Profesor pemasaran Universitas Arizona, Tucson, Liu Yong, mengatakan penembakan yang menewaskan 12 orang dan melukai puluhan korban itu dapat berdampak besar pada penayangan Batman: The Dark Knight Rises. Misalnya saja pada penjualan tiket dan emosi penonton ketika menyaksikannya. Semua hal itu akan berpengaruh.
"Mungkin Warner Bros melihat keterkaitan itu," kata Yong. "Karena itu, mereka mengambil tindakan menarik iklan itu."
Tembakan Holmes terjadi sewaktu teater Aurora baru memulai tayangan Batman: The Dark Knight Rises di layar lebarnya, Jumat dinihari waktu setempat. Baru berselang beberapa menit, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Colorado itu muncul dengan masker gas air mata dan senapan laras panjang. Penonton mengira kedatangannya merupakan bagian dari pertunjukan yang disediakan pengelola bioskop.
Namun kenyataannya tidak begitu. Lelaki 24 tahun yang menyangka dirinya Joker itu malah melepaskan tembakan ke arah penonton. Akibatnya, sebanyak 12 penonton meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. Di antara korban luka, tiga orang adalah warga negara Indonesia: Anggiat M. Situmeang, 44 tahun, Rita Situmeang (44), dan putra mereka, Prodeo et Patria (15).
SF GATE | WASHINGTON POST | CORNILA DESYANA
Berita terpopuler lainnya:
PSK Ini Ladeni 12 Orang Sehari
Jokowi dalam Terawangan Ahli Metafisika
Pemutaran Film Batman Telan Nyawa 14 Penonton
Film ''Mursala'' Dilarang Tayang.
Nuri Maulida Nikah Siri dengan Ustadz Guntur Bumi?
Berapa Kerugian Hambalang? Ini Taksiran KPK
Gigi Berantakan Tengah Jadi Tren di Jepang
Pernyataan Kongkalikong SBY Ditanggapi Sinis