TEMPO.CO , Jakarta- Sepertinya tokoh Joker yang diperankan oleh aktor Heath Ledger di film The Dark Knight pada 2008 sangat berbekas di pikiran James Holmes, pelaku penembakan sadis di premier film Batman The Dark Knight Rises di Teater Film Century Aurora 16, Denver, Colorado, Amerika Serikat, pada Sabtu 21 Juli 2012.
Ledger yang tewas overdosis pada 2008 memang memiliki ciri khas ketika berakting sebagai Joker. Di dalam film tersebut aktor ini berulang kali meludah ke sembarang tempat. Holmes melakukan hal yang sama ketika dibawa ke kantor polisi dan disebut berperilaku tidak rasional. Holmes kini berada di Arapahoe Detention Center dan ditempatkan di ruang isolasi.
"Dia meludah di pintu, dan meludahi para penjaga," kata salah seorang narapidana yang baru bebas. "Dia berperilaku seperti orang gila."
Baca Juga:
Holmes yang mengumpulkan senjata untuk melakukan pembantaian itu mengatakan bahwa dia adalah Joker musuh Batman. Polisi sangat yakin pria ini begitu terasuki film-film Batman. Ironisnya, Holmes juga kecanduan resep obat penghilang rasa sakit jenis Vicodin. Obat ini ditemukan dalam tubuh Ledger yang tewas overdosis.
"Dia tidak menyesal apa pun," kata seorang anggota staf kepolisian. "Dia berpikir tengah berakting di dalam."
Profil Holmes ditemukan di situs penjelajah seks. Dia mengatakan sedang mencari seorang gadis untuk seks bebas. Holmes yang mendeskripsikan dirinya di situs tersebut sebagai pria baik juga menulis "Maukah mengunjungiku di penjara?"
Penembakan tersebut telah menewaskan 12 orang dan 58 orang cedera. Lelaki 24 tahun yang menyangka dirinya Joker itu malah melepaskan tembakan ke arah penonton. Di antara korban luka, tiga orang adalah warga negara Indonesia: Anggiat M. Situmeang, 44 tahun, Rita Situmeang (44), dan putra mereka, Prodeo et Patria (15).
DAILY MAIL | ALIA FATHIYAH
Berita Terkini :
WNI Korban 'Penembakan Batman' Dioperasi
Data Korban Teror Batman di Indonesia Belum Ada
Sembilan Penembakan Paling Brutal di Amerika
Teror Batman, Obama Batal Kampanye